Pasalnya, sesuai regulasi “Buku Kuning” Grand Prix, top-3 klasemen pembalap akhir RBRC berhak naik ke kelas Moto3 musim berikutnya.
Secara statistik, Uriarte masih menjadi favorit. Pembalap Spanyol berusia 17 tahun itu memiliki catatan apik di Misano dengan finis pertama dan ketiga musim lalu, serta menutup RBRC 2024 di posisi runner-up.
Hingga kini, Uriarte telah mengoleksi enam kemenangan musim ini dan tiga kemenangan musim 2024, melewati rekor milik Alvaro Carpe.
Dari catatan itu, Brian Uriarte kini sejajar dengan Pedro Acosta dalam daftar pemenang terbanyak sepanjang sejarah RBRC (9 kemenangan), di bawah Karel Hanika (10 kemenangan) dan Angel Piqueras (11 kemenangan).
Jika Brian Uriarte mampu menyapu bersih dua balapan di Misano, Uriarte akan menyamai rekor Piqueras sebagai rookie tersukses sepanjang masa.
Di sisi lain, masa depan Veda Ega Pratama juga menjadi sorotan. Rumor menyebut jika pembalap asal Gunungkidul, Yogyakarta, itu sudah dilirik tim KTM Red Bull Ajo Racing untuk Moto3 musim depan. Beberapa pengamat bahkan menilai ia juga diminati tim-tim besar lainnya di kelas Moto3.
Apapun hasilnya, Indonesia patut berbangga jika Veda Ega bisa menembus kelas Moto3 Grand Prix 2026. Mari kita doakan yang terbaik untuk Veda Ega Pratama dan Khiandra Ramadhipa, dua pembalap muda Indonesia yang berlaga di kejuaraan Red Bull Rookie Cup 2025. (*)