Jika mereka berhasil mengeksekusinya dengan detail, pertarungan itu berpotensi jadi salah satu episode paling berkesan dalam sejarah anime.
Lebih jauh, kembalinya Yuta juga menjadi bukti bahwa generasi baru penyihir Jujutsu benar-benar siap mengambil alih panggung setelah Gojo "disingkirkan". Fans jelas tak sabar menyaksikan seberapa jauh perkembangan Yuta sejak awal debutnya.
BACA JUGA:Mengupas Domain Expansion di Anime Jujutsu Kaisen
2. Takaba vs Kenjaku: Komedi Bertemu Kengerian
Takaba dan Kenjaku, dua persona saling bertabrakan yang harus membunuh satu sama lain. --Gamerant
Jika ada pertarungan yang tak terduga, maka Takaba melawan Kenjaku adalah jawabannya. Karakter Takaba mungkin awalnya terlihat konyol. Bahkan nyaris tak dianggap serius. Namun, aturan Culling Games memberinya kekuatan kutukan unik yang sulit ditebak.
Disitulah letak daya tariknya. Yakni seorang komedian yang berhadapan dengan dalang utama, Kenjaku, otak di balik kekacauan besar. Pertarungan mereka bukan sekadar duel fisik. Melainkan juga adu kreativitas teknik kutukan.
Kenjaku yang selama ini dikenal berbahaya dan cerdik akhirnya menemukan lawan yang tak biasa. Sementara itu, Takaba justru menampilkan sisi kekuatannya yang jarang terlihat dalam karakter komedi di shounen.
BACA JUGA:Jujutsu Kaisen Season 3 Tayang Januari 2026: The Culling Game Dimulai!
Adegan itu digadang-gadang sebagai salah satu yang paling liar sekaligus kontroversial dalam arc Culling Games.
MAPPA punya tantangan besar. Yakni menjaga keseimbangan antara humor absurd dan teror yang dibawa Kenjaku.
Fans menunggu apakah Takaba benar-benar bisa bertahan atau justru jadi korban berikutnya. Pertarungan itu bisa jadi titik balik untuk karakter yang sebelumnya diremehkan.
BACA JUGA:Siapa Penerus Gojo Satoru di Jujutsu Kaisen? Ini 3 Kandidat Terkuat!
3. Titik Balik Maki Zenin Melawan Klannya
Transformasi Maki Zenin saat melawan klannya sendiri merupakan salah satu yang dinanti oleh fans Jujutsu Kaisen. --Gamerant
Maki Zenin mengalami transformasi luar biasa dalam arc tersebut. Sebelumnya, ia sering dianggap sebagai karakter pendukung.