Banjir Denpasar Disorot Media Asing, Pariwisata Bali Jadi Taruhan

Kamis 11-09-2025,13:39 WIB
Reporter : Shofiyyah Ramadhani*
Editor : Mohamad Nur Khotib

Hal ini mencerminkan besarnya kepentingan Australia terhadap Bali. Pulau ini merupakan salah satu tujuan favorit wisatawan asal Negeri Kanguru.

Selain itu, Tim SAR mengevakuasi 15 WNA dari kawasan wisata Kuta, termasuk dari Australia, Rusia, Arab Saudi, dan Korea Selatan. Semua turis berhasil selamat dan langsung diarahkan ke bandara.

BACA JUGA:Lion Best Youth Tournament 2023: The Lion Surabaya Bungkam Denpasar Patriot Bali

“WNA semua terevakuasi ya langsung keluar hotel dan pulang diantar agen perjalanannya untuk ke bandara,” jelas Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya.

Selain itu, banjir Bali juga dipicu cuaca ekstrem akibat aktifnya gelombang Rossby ekuator. Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, mengatakan gelombang ini mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat.

BACA JUGA:Polda Bali Bongkar Kasus TPPO di Pelabuhan Benoa Bali

“Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat,” ungkap Wayan Musteana.

Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB, menegaskan status tanggap darurat bencana di Bali berlaku satu minggu. Evakuasi dan pemulihan infrastruktur terus dilakukan terutama di Denpasar, Badung, Jembrana, dan Gianyar.

BACA JUGA:2 Oknum Polairud Bali Diduga Terlibat TPPO Benoa

“Pak Gubernur malam ini sudah tanda tangan, tadi kami diskusi semula tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan dua minggu tetapi karena sifat bencananya ternyata tidak terlalu besar maka akan diralat menjadi cukup satu minggu,” kata Suharyanto.

Bencana ini menjadi ujian bagi pengelolaan pariwisata Bali. Sorotan media asing menekankan bahwa kesiapan menghadapi bencana dan pemulihan cepat akan menentukan reputasi pulau ini di mata dunia.

Sorotan media asing memperlihatkan bagaimana bencana lokal dapat berdampak global. Reputasi Bali sebagai destinasi wisata dunia kini dipertaruhkan pada kecepatan pemulihan dan upaya mitigasi jangka panjang. (*)

*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Kategori :