Mereka menyebut kondisi ini dapat menjadi bom waktu bila dibiarkan.
BACA JUGA:HUT RI, Pemkot Pasuruan Perbaiki 300 RTLH
"Kata siapa Kabupaten Pasuruan baik-baik saja? Para petani sedang kesusahan mendapatkan pupuk. Kondisi ini akan menjadi bom waktu jika tidak mendapat perhatian. Kabupaten Pasuruan akan menjadi tidak baik-baik saja," tegas perwakilannya.
Mahasiswa yang hadir juga menyinggung pembangunan infrastruktur yang tidak merata. Mereka menilai akses ke kawasan wisata Bromo dari jalur Pasuruan justru terabaikan dibandingkan wilayah Probolinggo dan Malang.
"Ironis sekali pembangunan infrastruktur kawasan pariwisata justru tidak jadi prioritas. Kondisi jalan dan penerangan jalan dari Pasrepan sampai Tosari tidak mendapat perhatian. Padahal, Gunung Bromo yang paling indah view-nya ada di wilayah Kabupaten Pasuruan," ucap salah seorang perwakilan mahasiswa.
BACA JUGA:DPRD Pasuruan Sahkan Dua Perda, Termasuk Dana Cadangan Jalan Lingkar Utara
Selain itu, masalah kesenjangan infrastruktur di wilayah pesisir serta krisis air bersih di kawasan Pulokerto Kraton dan Gerongan Utara juga disuarakan dalam forum tersebut.
Menanggapi berbagai kritik tersebut, Ketua Fraksi PKB Kabupaten Pasuruan M. Sudiono Fauzan atau Mas Dion menegaskan bahwa forum ini digelar atas arahan DPP PKB untuk menanggapi kondisi daerah yang dinilai "tidak baik-baik saja".
BACA JUGA:RSUD dr R. Soedarsono Pasuruan Luncurkan 4 Inovasi Layanan Kesehatan Baru
"Dialog interaktif ini murni inisiatif perintah dari DPP PKB menanggapi kondisi daerah yang tidak baik-baik saja. Sedangkan kami, fraksi PKB bersikap berteman dengan Pemkab Pasuruan, tapi kami akan bersikap kritis. Pasti kami jadikan catatan besar semua masukan yang disampaikan hari ini," tandas Mas Dion.
Ia menekankan, PKB Kabupaten Pasuruan saat ini tidak memposisikan diri sebagai partai koalisi maupun oposisi, melainkan memilih jalan politik yang berteman dengan eksekutif, tetapi tetap kritis terhadap program yang tidak sesuai kebutuhan masyarakat. (*)