Qatar-AS Perkuat Aliansi Militer Pasca-Serangan Israel ke Doha

Senin 15-09-2025,13:21 WIB
Reporter : Putri Rania Abida*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatara Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan Panglima Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) pada Sabtu, 13 September 2025.

Pertemuan yang di Doha itu digelar usai serangan Israel terhadap Qatar pada Selasa, 9 September 2025.

BACA JUGA:Menlu AS Sebut Serangan Israel ke Qatar Tak Berdampak Terhadap Hubungan AS-Israel

Mereka membahas berbagai cara untuk memperkuat dan mendukung hubungan antara AS dan Qatar, terlebih dalam bidang militer dan pertahanan

Selain Bradford, Al Thani juga sempat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump menjamu Al Thani di New York pada Jumat, 12 September 2025.

“Makan malam yang luar biasa bersama POTUS baru saja berakhir,” tulis Wakil Kepala Misi Qatar Hamah Al-Muftah di akun X miliknya. 

Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff pun turut menghadiri pertemuan tersebut.Gedung Putih juga mengkonfirmasi adanya pertemuan antara kedua pemimpin negara tersebut tetapi menolak memberikan detail lebih lanjut.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Bertemu Emir Qatar di Doha, Tegaskan Solidaritas Indonesia

Menjelang pertemuan pada Jumat lalu, Al Thani juga bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance serta Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Gedung Putih. 

Pertemuan tersebut juga membahas masa depan Qatar sebagai mediator atas konflik Israel-Palestina dan kerja sama seputar pertahanan setelah serangan Israel ke Doha.

Sebelumnya, Trump tidak senang atas serangan Israel terhadap Qatar. Ia menyebutnya sebagai aksi sepihak yang tidak menguntungkan kepentingan AS dan Israel.

BACA JUGA:AS Sesalkan Serangan Israel ke Doha, Qatar Marah Besar

“Qatar sudah menjadi sekutu yang hebat. Israel dan negara-negara lainnya, kita harus lebih berhati-hati. Ketika menyerang, kita harus berhati-hati,” ujar Trump.

Qatar juga telah menjadi mediator dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Dalam serangan tersebut, Perdana Menteri Qatar menuding Israel menyabotase peluang perdamaian. 

Serangan tersebut menewaskan 5 anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar yang sedang membahas usulan AS untuk mengakhiri perang di Gaza. (*)

Kategori :