Pernyataan tersebut dinilai pasar sebagai sinyal agar tidak terlalu dovish, sehingga menahan adanya pemangkasan lanjutan secara agresif.
Sikap The Fed yang cenderung hati-hati, ditambah data ekonomi AS yang solid serta penguatan indeks dolar dari posisi terendah sejak Februari 2022, membuat investor kembali melirik aset berbasis dolar AS. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya