Program MBG Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja

Jumat 19-09-2025,15:36 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang besar. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa program tersebut telah menyerap sekitar 600 ribu tenaga kerja di berbagai daerah.

"Sudah sekitar 600 ribu orang bekerja di dalam MBG, ini belum dihitung dengan petaninya," kata Dadan di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Menurut Dadan, tenaga kerja tersebut tersebar di sejumlah lini, mulai dari dapur layanan hingga rantai pasok yang mendukung keberlangsungan program. Dari jumlah itu, sekitar 300 ribu orang bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Itu belum yang di supplier (pemasok) karena satu SPPG membutuhkan minimal 15 supplier, dan satu supplier biasanya memperkerjakan antara lima sampai 15 orang, jadi kalau dihitung dengan supplier ya sekitar 600 ribu orang tadi sudah bekerja untuk MBG," ujarnya.

BACA JUGA:194 Siswa di Garut Keracunan Usai Konsumsi Makanan Program MBG

BACA JUGA:DPR Soroti Surat Larangan Kritik MBG: Kemanan Anak Tanggung Jawab Negara

Dadan menjelaskan bahwa kebutuhan dapur layanan MBG melibatkan banyak pihak. "Satu SPPG itu minimal membutuhkan 15 pemasok, mulai dari pemasok sayur, daging, telur, hingga buah. Jika satu pemasok rata-rata mempekerjakan 5 sampai 15 orang, maka perhitungannya sudah sangat besar. Inilah multiplier effect yang kami harapkan," jelasnya.

Selain pekerja di dapur dan pemasok, dampak program juga dirasakan oleh para petani dan peternak lokal. Produk mereka kini memiliki pasar yang lebih terjamin melalui ekosistem yang dibangun oleh MBG.

Program MBG sendiri dirancang untuk menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi, terutama pada anak-anak usia sekolah, balita, dan ibu hamil. Namun sejak awal, pemerintah juga menargetkan agar program ini memberi stimulus ekonomi melalui keterlibatan UMKM dan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Ratusan Siswa di Sumbawa Keracunan Menu MBG

BACA JUGA:Menu MBG Boleh Tak Halal? Ini Penjelasan Pemerintah

Ke depan, pemerintah menargetkan penambahan jumlah SPPG hingga 20.000 unit pada Oktober 2025. Langkah ini diyakini akan memperluas penyerapan tenaga kerja sekaligus memperkuat perekonomian daerah. (*)

 

Kategori :