BACA JUGA:Cantiknya Gerai Starbucks Bergaya Hanok di Daegu, Korea Selatan
Langkah-langkah revitalisasi yang dilakukan Starbucks antara lain:
- Menghidupkan kembali tradisi barista menggambar di gelas dengan pena Sharpie.
- Mengembalikan fasilitas self-serve susu dan gula.
- Memangkas 30% menu makanan dan minuman.
- Mengakhiri kebijakan penggunaan toilet terbuka untuk non-pelanggan.
- Merombak 1.000 toko di AS dengan sofa, meja, kursi, dan colokan listrik untuk mendukung pengalaman duduk pelanggan.
- Pemutusan hubungan kerja terhadap 1.100 karyawan korporat pada Februari.
BACA JUGA:Starbucks Kopi versus Starbucks Rokok
Niccol menyatakan bahwa fokus pada pesanan mobile terlalu jauh menggeser “jiwa” merek Starbucks, sehingga strategi baru bertujuan mengembalikan pengalaman bersosialisasi di kedai kopi.
Perusahaan menargetkan renovasi seluruh toko di AS dalam tiga tahun ke depan.
Beberapa pekerja melaporkan tantangan, termasuk kompleksitas pembuatan minuman baru yang meningkatkan tekanan pada jam sibuk, serta kekurangan gelas untuk kegiatan menggambar.
Starbucks tetap berencana membuka toko baru pada tahun depan, namun fokus saat ini adalah menyelaraskan pengalaman pelanggan dengan ekspektasi dan mempertahankan profitabilitas di tengah persaingan yang semakin ketat. (*)