Jelajah Hong Kong bersama HKTB (5): M+, Ikon Global Budaya Visual Kontemporer Asia

Senin 29-09-2025,09:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Seolah menunjukkan bahwa semua itu merupakan toko ikan hias yang ditinggalkan. Lantas jika diperhatikan dengan seksama, terlihat beberapa alga atau lumut kering dan noda air. Seperti jejak bahwa akuarium itu pernah digunakan. Lalu dibiarkan terbengkalai. 

Tepat di depan berbagai akuarium itu terdapat kaca yang aneh. Jika berkaca di kaca tersebut, bayangan diri pengunjung terpantul membesar dan mengecil. Seolah menjadi bagian dari adegan besar yang ditampilkan dalam instalasi tersebut. 


Agenda No. 3 karya seniman Freeman Lau. Karya itu ada dalam Museum M+, berkisah tentang hubungan antarmanusia.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Hong Kong Siap Luncurkan Satelit Pertamanya

Akuarium digunakan Yeung sebagai metafora. Khususnya menyangkut berbagai sistem sosial yang mengatur kehidupan.

Dilihat dari sudut akuarium kosong, yang ada adalah kesan keterasingan. Sunyi dan menakutkan.

Kemudian di balik instalasi itu, terdapat akuarium lain yang sepi. Judulnya Little Comfy Tornado (After Typhoon).

BACA JUGA:8 Tempat Terbaik Menikmati Es Krim dan Gelato di Hong Kong

Terdapat sistem filtrasi yang rumit. Seharusnya itu dapat menciptakan lingkungan yang menunjang dan teratur bagi ikan untuk bertahan hidup.

Namun, ekosistem buatan dalam karya itu telah rusak. Yeung seperti mengingatkan siapa saja terkait konsekuensi dari pengabaian. 

Selain ratusan karya, M+ juga memiliki keunikan lain. Yakni gedung yang artistik. Juga taman yang menghadap langsung ke Victoria Harbour. (*)

*Megahnya gedung M+ dan suasana asri di Art Park, baca seri selanjutnya...

Kategori :