PEMERINTAH KOTA (Pemkot) Surabaya merencanakan utang dalam APBD 2026. Awalnya sebesar Rp2,9 triliun, lalu direvisi menjadi Rp1,5 triliun. Bahasanya pun diperhalus. Bukan utang, melainkan pembiayaan alternatif. Itulah istilah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Surabaya memang punya banyak rencana proyek besar yang mendesak. Jalan lingkar luar barat (JLBB) harus segera kelar. Pembebasan tanah dan penyelesaian jalan di berbagai wilayah seperti Wiyung juga sangat mendesak. Begitu juga flyover Dolog, diversi Gunungsari, proyek jalan kampung dan penerangan jalan umum (PJU), dan sebagainya.
Proyek-proyek besar itu mendesak digarap. Sebab, semuanya strategis dan bisa membawa dampak positif sangat besar. Baik untuk pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemacetan, maupun menghilangkan banjir saat hujan deras.
BACA JUGA:Pengutang Pinjol Dapat Angin
BACA JUGA:Pengutang BLBI Dikejar Lagi
Apakah APBD Surabaya tidak cukup? Pemkot memproyeksikan APBD 2026 hanya Rp11,5 triliun. Turun dari 2025 sebesar Rp12,3 triliun. Pendapatan pemkot dalam dua tahun terakhir memang tidak memenuhi target.
Tahun 2024, target pendapatan Rp11,3 triliun hanya terealisasi Rp10 triliun. Tahun 2025, target Rp12,3 triliun hanya terealisasi Rp10,5 triliun.
Penurunan APBD yang cukup signifikan itu membuat pemkot harus mencari pembiayaan pembangunan non-APBD. Artinya, pemkot memerlukan pendanaan dari luar agar proyek-proyek strategis yang mendesak dapat tetap dilaksanakan.
BACA JUGA:Bos Pegadaian Individu Dicekik Mati Pengutang: Bunga 10 Persen Sepekan
BACA JUGA:Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?
Dari mana utang pemkot didapatkan? Menurut rencana, Pemkot Surabaya akan mengambil pembiayaan Rp1,145 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Rp417 miliar dari Bank Jatim.
SMI adalah BUMN lembaga keuangan bukan bank yang memfasilitasi pembiayaan pembangunan infrastruktur. Termasuk infrastruktur daerah.
BUMN itu berada di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI. SMI berfungsi sebagai special mission vehicle (SMV) atau agen pembangunan berkelanjutan yang bergerak di bidang pembiayaan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.
BACA JUGA:3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali
BACA JUGA:Pengutang Bunuh Penagih