”Ini sedang persiapan,” katanya saat dikonfirmasi Harian Disway pukul 10.30 WIB. “Potongan bambu-bambu bekas bangunan akan dibersihkan lebih dulu sebelum alat berat diturunkan ke lokasi.”
Mudji menambahkan, dua crane dengan kapasitas sedang dan besar telah disiapkan di lokasi. “Dengan jangkauan sekitar 25–40 meter,” ujarnya. Crane tersebut akan mengangkat elemen-elemen struktur sebelum dilakukan pembersihan menyeluruh.
Sejumlah korban luka masih menjalani perawatan intensif di RSUD R.T. Notopuro dan RSI Siti Hajar Sidoarjo. Pemerintah daerah memastikan penanganan medis terbaik bagi para korban, sekaligus memberikan pendampingan bagi keluarga santri.
Sementara itu, dugaan awal penyebab ambruknya bangunan musala tiga lantai ini adalah kegagalan struktur konstruksi. Polisi dan instansi terkait telah memulai investigasi mendalam terkait kelayakan bangunan. (*)