Antusiasme Tim Umar dalam Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025: Tahun Depan Bakal Ikut Lagi

Selasa 14-10-2025,09:40 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria Pramuhapsari

BACA JUGA:Disway Mandarin Debate Commpetition 2025, Tim 4 SMA Nurul Jadid Probolinggo Siap Bawa Pulang Piala Juara!

BACA JUGA:Disway Mandarin Debate Competition, SMA Xin Zhong Unggul Satu Poin dari SMA Nurul Jadid di Lomba Debat!

Dalam babak semifinal atau sesi ke-6, Tim Umar berhadapan dengan Tim Unnes (Universitas Negeri Semarang). Tim Umar mendapatkan mosi pro dalam debat bertema Dakwah dengan AI lebih Menekankan Kuantitas Penyebaran daripada Kualitas Pemahaman.

Dua tim terlibat adu argumen cukup seru dalam Bahasa Mandarin. Banyak gagasan yang terlontar dalam perdebatan yang berlangsung di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya tersebut.

“Zaman sudah berubah, mode dan metode dakwah Islam juga harus ikut menyesuaikan perkembangan zaman. Dengan bantuan AI, dakwah akan menjadi lebih cepat dan efektif menjangkau umat luas,” papar Novi Basuki, moderator debat, merangkum kembali pemaparan dari Tim Umar pada kompetisi hari terakhir. 

Menurut Tim Umar, AI yang mampu menyalin banyak data dengan cepat, juga bisa membantu membuat banyak konten dalam waktu singkat. Itu sejalan dengan teladan Nabi Muhammad SAW yang dalam berdakwah melakukan pendekatan kuantitas lebih dulu. 


TRIO santri LPI Al-Majidiyah Pamekasan serius menyusun strategi. Luqmanul Hakim (kiri) dan Moh. Ilham mengapit Ahmad Rofiq Khoir.-Naufal Adibi-Harian Disway-

BACA JUGA:Angklung Kolagenta Meriahkan Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025, Tampilan Lagu Mandarin

BACA JUGA:Disway Mandarin Debate and Speech Competition 2025, Booth FIB UNAIR Beri Bocoran Rencana Program Studi Terbaru, Bahasa dan Sastra Tiongkok

Dalam Jurnal Al-Mau’izhah tentang Solusi untuk Menghadapi Problematika Dakwah Masa Kini yang dituliskan oleh Hamlan, disebutkan bahwa metode dakwah Rasulullah dimulai dari orang terdekat.

Selanjutnya, dakwah di Bukit Shafa itu menjangkau umat yang lebih luas, terutama saat musim haji. 

Dalam argumennya, Rofiq mengatakan bahwa AI bisa sangat menunjang dakwah di masa depan. “Karena kita sudah dapat bekal agama di pondok. Maka keberadaan AI akan membuat dakwah kita meluas dengan cepat dan mampu menjangkau generasi muda lewat konten-konten menarik,” urainya. 

Ia sendiri mengaku pernah menggunakan DeepSeek dan Chat GPT untuk menggali metode penyebaran dakwah saat mempersiapkan kompetisi. Ia sangat bersyukur karena upayanya tidak sia-sia.

BACA JUGA:5 Alasan Pentingnya Menguasai Bahasa Mandarin di Tahun 2025

BACA JUGA:Lomba Debat Mandarin Tingkat Mahasiswa, Tim Umar dan Abu Bakar Adu Argumen Soal Dakwah untuk Generasi Z dan Alpha

“Kami memperdalam materi yang kami dapatkan itu dan memfokuskannya menjadi topik perdebatan. Ketika sedang lomba, kita berdiskusi sesama tim untuk menemukan solusinya,” terang Ilham.

Kategori :