Lomba Debat Mandarin Tingkat Mahasiswa, Tim Umar dan Abu Bakar Adu Argumen Soal Dakwah untuk Generasi Z dan Alpha

Lomba Debat Mandarin Tingkat Mahasiswa, Tim Umar dan Abu Bakar Adu Argumen Soal Dakwah untuk Generasi Z dan Alpha

Dua Tim dari LPI Al-Majidiyah Saling Adu Argumen dalam Ajang Disway Mandarin DebateĀ andĀ Speech-Moch Sahirol Layeli -Harian Disway

HARIAN DISWAY - Hari ketiga ajang Disway Mandarin Debate and Speech Competition 2025 pada Minggu, 5 Oktober 2025 berlangsung seru di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Harian Disway ini merupakan lomba debat dan pidato berbahasa Mandarin pertama di Indonesia.

Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah debat bertema "Dakwah Islam Berbasis AI Lebih Sesuai dengan Kebutuhan Generasi Z dan Alpha."

Debat sesi ke empat ini mempertemukan dua tim dari LPI Al-Majidiyah, yaitu Tim Abu Bakar sebagai pihak pro melawan rekan satu kampus mereka, Tim Umar sebagai pihak kontra. 

Dalam sesi debat ini, tim Abu Bakar menyampaikan bahwa dakwah berbasis kecerdasan buatan (AI) merupakan langkah relevan untuk menjangkau generasi muda.

BACA JUGA: Debat Mandarin Tingkat Mahasiswa, Unesa Unggul Tipis atas LPI Al-Majidiyah Pamekasan Madura


Tim Abu Bakar menyampaikan bahwa dakwah berbasis kecerdasan buatan (AI) merupakan langkah relevan untuk menjangkau generasi muda.-Moch Sahirol Layeli -Harian Disway

"Generasi Z dan Alpha hidup di masa internet dan AI. Untuk bisa berdakwah kepada mereka, kita perlu menggunakan alat dan bahasa yang sesuai," ujar tim pro.

Menurut mereka, AI sudah berdampak besar di berbagai bidang kehidupan, sehingga penerapannya dalam dakwah dapat memudahkan penyebaran nilai-nilai Islam dengan cara yang lebih efisien dan menarik bagi generasi digital.

Namun, tim kontra dari Tim Umar memiliki pandangan berbeda. Mereka menilai penggunaan AI dalam dakwah berpotensi menimbulkan kendala baru.

BACA JUGA:Debat Mandarin Mahasiswa Tim UNNES dan Abu Bakar Awali Pertandingan di Hari Ketiga

"Walaupun generasi Z dan Alpha lahir di dunia canggih, banyak dari mereka belum memahami ajaran Islam secara mendalam. Mereka hanya sering menerima informasi tanpa tahu sumbernya," ujar tim kontra.

Perdebatan berlangsung intens dengan masing-masing tim berusaha mempertahankan argumen mereka.

Setelah melalui penilaian dewan juri, akhirnya Tim Abu Bakar akhirnya dinyatakan sebagai pemenang yang dan mendapatkan victory point.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber