Kini, di panggung yang lebih besar, mereka akan menghadapi lawan-lawan seperti Brasil, Argentina, atau Inggris. Sebuah impian yang dulu terasa mustahil.
BACA JUGA:Kroasia vs Gibraltar 3-0, Vatreni Baru Keren Setelah Luka Modric Masuk
BACA JUGA:Belanda Pesta Gol ke Gawang Finlandia, Ronald Koeman Belum Puas
Reaksi publik pun luar biasa. Presiden Jose Maria Neves hadir langsung di stadion saat kemenangan atas Eswatini. "Ini adalah hari terbesar dalam sejarah olahraga nasional," kata sang presiden.
Ribuan warga berpesta di jalanan hingga dini hari, dengan lagu-lagu tradisional dan bendera biru berkibar di seluruh negeri. Dengan keberhasilan itu, Tanjung Verde menegaskan bahwa ukuran negara bukan penentu kapasitas mimpi.
Dalam konteks Piala Dunia 2026 yang diperluas menjadi 48 peserta, mereka menjadi contoh nyata bahwa perubahan format membuka peluang bagi negara-negara kecil untuk bersinar.
Kini, seluruh mata Tanjung Verde tertuju pada pengundian grup Piala Dunia di Washington DC pada 4 Desember 2025. Apa pun hasilnya, perjalanan ini sudah menulis bab baru dalam sejarah sepak bola dunia. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya