Perayaan itu berlangsung pada hari sebelum hari bulan baru (Amavasya). Beberapa orang mengaitkan perayaan itu dengan kisah kemenangan Krishna atas Narakasura (Iblis Neraka).
Sedangkan Bhavishyottara Purana menggambarkan perayaan Diwali sebagai hari bulan baru untuk mengusir dewi Alakshmi (simbol kemalangan) dan menenangkan Lakshmi (simbol keberuntungan).
BACA JUGA: Tanggal 13 Oktober 2025 Hari Apa? Ada Hari Columbus dan Hari Bahasa Inggris
BACA JUGA: Hari Mencuci Tangan Sedunia Tanggal 15 Oktober, Ini Sejarah dan Manfaatnya
Perayaan Lima Hari Diwali
Potret Rangoli, pola-pola berwarna-warni yang digambar di lantai dalam perayaan Diwali--pexels.com
Secara umum, setiap wilayah memiliki perayaan diwali yang berbeda-beda. Namun, perayaan Diwali oleh umat Hindu mazhab India biasanya dirayakan selama lima hari dengan tradisi yang berbeda, antara lain:
1. Dhanteras: Hari pertama perayaan Diwali dirayakan dengan membeli perhiasan emas dan perak, peralatan makan, hingga barang rumah tangga lainnya. Pembelian barang tersebut dipercaya sebagai tanda keberuntungan.
Selain itu, Membersihkan rumah juga dilakukan untuk memohon berkah pada Dewi Laksmi, dewi kekayaan dan kemakmuran. Serta memohon berkah ke Dhanvantari, Dewa Ayurveda, dan Dewa Kematian Yamaraja.
2. Choti Diwali atau Naraka Chaturdashi: Hari kedua merupakan cara memperingati kemenangan Dewa Krishna atas raja iblis Narakasura.
BACA JUGA: Mengenal Chuseok, Hari Thanksgiving Korea dan Ragam Tradisi Perayaannya
BACA JUGA: Lebih Dari Sekadar Tradisi, Begini Cara Seru Rayakan Hari Kebudayaan Nasional 2025
Maka, secara umum masyarakat akan bangun pagi untuk mandi dan mencuci rambut, mendekorasi rumah dengan lampu-lampu tanah liat, menyiapkan makanan manis, dan membuat rangoli dengan berbagai pasir berwarna.
3. Lakshmi Puja: Hari ketiga adalah menjadi hari utama dalam perayaan Diwali. Masyarakat akan memohon berkah kepada Dewi Laksmi.
Itu dilakukan agar mereka beroleh kesejahteraan dan kemakmuran. Yakni dengan cara menyalakan lilin, diya, kembang api, dan mengunjungi kuil. Selain itu, para keluarga juga akan berkumpul untuk bertukar hadiah dan menikmati manisan.
4. Govardhan Puja atau Padwa: Hari keempat merupakan peringatan tentang peristiwa ketika Dewa Krishna mengangkat bukit Govardhana. Dengan maksud melindungi masyarakat atau pengembala sapi setempat dari hujan lebat yang disebabkan oleh murka Dewa Indra.
BACA JUGA: 5 Tradisi Unik Nusantara yang Masih Dilestarikan sampai Sekarang