Siapkan empat kotak dengan label: simpan, buang, donasikan, dan pertimbangkan. Cara itu membantu mempermudah proses pengambilan keputusan.
3. Terapkan prinsip "satu masuk, satu keluar"
Setiap kali membeli barang baru, usahakan menyingkirkan satu barang lama. Itu membantu mencegah penumpukan di kemudian hari.
BACA JUGA:6 Tip Interior Toddler-Friendly, Ciptakan Rumah Nyaman dan Aman untuk Anak
BACA JUGA:6 Cara Sederhana Bikin Rumah Kecil Tampak Lebih Luas
4. Jadwalkan rutin
Tentukan waktu khusus. Misalnya setiap akhir pekan untuk melakukan decluttering. Tidak harus lama. Sekitar 30 menit pun sudah cukup jika dilakukan rutin.
5. Libatkan seluruh anggota keluarga
Ajarkan anak-anak dan pasangan pentingnya menjaga kerapian bersama. Selain meringankan beban, itu juga membangun rasa tanggung jawab kolektif.
Decluttering Digital dan Emosional
kondisi rumah yang penuh barang tak hanya mengganggu pandangan mata, tapi juga bisa memengaruhi kondisi mental seseorang.-Getty Images-unsplash.com
Decluttering tidak hanya berlaku untuk rumah fisik. Tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan digital dan emosional.
- Decluttering digital: hapus file yang tidak diperlukan, atur folder di ponsel dan laptop, serta kurangi subscription atau notifikasi yang mengganggu fokus.
- Decluttering emosional: lepaskan hal-hal yang membebani hati. Seperti hubungan yang tidak sehat atau pikiran negatif.
BACA JUGA:Rahasia Rumah Belanda yang Bisa Bikin Hunian Modern Makin Nyaman
BACA JUGA:5 Tanaman Favorit Aquascape untuk Pemula
Dengan membersihkan ruang digital dan batin, Anda akan merasa lebih tenang. Juga siap menghadapi rutinitas sehari-hari dengan pikiran jernih.
Rutinitas decluttering bukan hanya tentang menata rumah. Tetapi juga menata diri. Ketika ruang di sekitar kita menjadi lebih lega, pikiran pun ikut terasa lapang.
Tak perlu menunggu waktu luang atau momen tertentu. Mulailah dari hal kecil. Seperti membereskan meja kerja atau lemari pakaian.
Ingat, rumah yang rapi mencerminkan pikiran yang tenang. Jadi, jadikan decluttering routine sebagai bagian dari gaya hidup. Agar rumah tetap nyaman. Hati pun terasa lega setiap hari. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya.