Foto: Poster film Negeri 5 Menara, kisah inspiratif tentang enam santri yang bermimpi besar dari sebuah pesantren kecil dengan semangat “Man Jadda Wajada.”--imdb.com
Novel Negeri 5 Menara membawa pembaca ke dunia pesantren yang penuh disiplin dan cita-cita tinggi. Tokoh Alif dan teman-temannya hidup dengan semboyan terkenal "Man jadda wajada". Artinya, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.
Ahmad Fuadi berhasil menampilkan gambaran realistis perjuangan pemuda dalam menuntut ilmu. Diiringi keyakinan bahwa setiap usaha akan berbuah hasil.
BACA JUGA:Tanggal 28 Oktober 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025: Sejarah, Tema, dan Makna Logo Terbaru
Buku itu memberi pesan kuat bahwa perjuangan tidak selalu harus di medan perang. Berjuang melawan kemalasan, keterbatasan, dan rasa putus asa juga bagian dari semangat juang kaum muda.
3. Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie
Cover novel Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie--goodreads.com
Buku legendaris Catatan Seorang Demonstran berisi catatan pribadi dan tulisan-tulisan Soe Hok Gie. Anda sudah tahu, ia merupakan aktivis muda yang vokal saat masa penuh gejolak politik Indonesia.
Gie menulis dengan gaya yang jujur, emosional, dan penuh refleksi tentang perjuangan moral, idealisme, serta ketidakadilan yang ia saksikan.
Lewat tulisannya, pembaca diajak memahami bahwa perjuangan pemuda tidak hanya soal menentang kekuasaan. Tetapi juga tentang keberanian menjaga integritas dan berpikir kritis.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda Bergema di Ujian CPNS Kemenkumham
BACA JUGA:Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Menkomdigi Ajak Generasi Muda Bangun Sektor Digital
Catatan Seorang Demonstran menjadi pengingat bahwa suara jujur anak muda dapat menjadi cahaya dalam kegelapan zaman.
4. Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
Karya buku novel pertama Pramoedya Ananta Toer berjudul Bumi Manusia (kiri atas). --Pinterest
Dalam novel Bumi Manusia, Pramoedya menghadirkan tokoh Minke, seorang pemuda pribumi yang berani berpikir dan menulis di tengah tekanan kolonialisme.
Melalui perjalanan Minke, pembaca melihat kebangkitan kesadaran intelektual kaum muda terhadap pentingnya pendidikan dan kebebasan berpikir.