Bumi Manusia juga merupakan kisah perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan. Pramoedya menunjukkan bahwa perubahan besar lahir dari kesadaran akan pengetahuan.
BACA JUGA:Refleksi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024: Pemuda dan Nasionalisme Organik
BACA JUGA:Pendidikan Vokasi dalam Bingkai Semangat Sumpah Pemuda
Juga bahwa tulisan bisa menjadi senjata paling tajam. Paling ampuh dalam melawan kebodohan serta ketidakadilan.
5. Laut Bercerita - Leila S. Chudori
Cover novel Laut Bercerita - Leila S. Chudori--goodreads.com
Novel Laut Bercerita membawa pembaca ke masa kelam sejarah Indonesia. Yakni ketika banyak aktivis muda diculik dan hilang tanpa jejak.
Melalui karakter Biru Laut, Leila S. Chudori menampilkan sisi emosional perjuangan anak muda yang berani melawan ketidakadilan demi keadilan dan kemanusiaan.
Kisah dalam novel itu sangat menyentuh, getir, dan penuh makna. Leila menggambarkan bahwa perjuangan tidak selalu berakhir bahagia.
BACA JUGA:Pudarnya Gaung Ikrar Sumpah Pemuda
BACA JUGA:50 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2024 Untuk Ide Caption Postingan di Media Sosial
Tetapi setiap tindakan yang dilandasi kebenaran akan selalu berarti. Laut Bercerita menjadi monumen bagi generasi muda yang berani bersuara meski di tengah ketakutan.
Membaca untuk Melanjutkan Perjuangan
Membaca buku juga dapat menenangkan pikiran-freepik-
Kelima buku di atas mengajarkan satu hal penting. Bahwa perjuangan pemuda tidak pernah usang. Melainkan hanya berubah bentuk sesuai zaman.
Jika dulu mereka berjuang dengan bambu runcing dan orasi, kini perjuangan bisa dilakukan melalui pena, pendidikan, dan gagasan.
Membaca buku-buku bertema perjuangan menjadi cara sederhana namun bermakna untuk menyalakan kembali api nasionalisme.
BACA JUGA:30 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2024 yang Keren Untuk Dibagikan di Medsos