Penurunan konsumsi garam dan lemak jenuh terbukti membantu menjaga tekanan darah tetap sehat, yang merupakan faktor utama pemicu stroke.
Meta-analisis British Medical Journal menunjukkan bahwa asupan garam tinggi meningkatkan risiko stroke. Maka, pembatasan natrium penting untuk menurunkan tekanan darah dan menekan risiko penyakit pembuluh darah.
3. Rutin Bergerak dan Olahraga Ringan
AKTIVITAS fisik yang cukup dapat menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan kesehatan pembuluh darah otak. --iStock
Melakukan aktivitas fisik ringan selama 15–30 menit, seperti jalan kaki atau latihan sederhana, dapat membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan kesehatan pembuluh darah otak.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Meninggal karena Stroke: Kenali 5 Gejala dan 8 Cara Pencegahannya
BACA JUGA: Cara Cegah Stroke dan Penyakit Jantung dengan Minyak Zaitun
Menurut World Health Organization (WHO), kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular termasuk stroke.
4. Kelola Stres dengan Cara yang Positif
MEDITASI terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki respon tubuh terhadap stres. --iStock
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, yang pada gilirannya memperbesar risiko serangan stroke.
Situs American Heart Association (AHA) menuliskan bahwa metode seperti latihan pernapasan, meditasi, dan kegiatan relaksasi terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki respons tubuh terhadap stres.
BACA JUGA: Pentingnya Cek Kolesterol Berkala untuk Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
BACA JUGA: Kenali Prinsip SeGeRa, Anjuran Kemenkes untuk Menemukenali Gejala Stroke
5. Tidur Cukup dan Berkualitas
TIDUR dengan durasi cukup dan berkualitas bisa menurunkan risiko penyakit stroke. --iStock