Purbaya Setuju dengan Jokowi: Whoosh untuk Produktivitas, Bukan Keuntungan Komersial

Rabu 29-10-2025,10:17 WIB
Reporter : Joylin Septiani*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh mengandung misi pembangunan regional, bukan semata-mata soal keuntungan finansial.

Pandangan itu sejalan dengan pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Ya, sebelumnya Jokowi juga menekankan pentingnya nilai sosial dari transportasi massal.

BACA JUGA:Babak Baru Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Mulai Penyelidikan

Jokowi menyebut proyek Whoosh, yang ditaksir merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun itu sebagai solusi atas kemacetan parah di koridor Jakarta-Bandung.

“Transportasi massal itu bukan diukur dari laba, tetapi dari keuntungan sosial, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan produktivitas masyarakat,” katanya dalam sebuah acara di Kottabarat, Solo, Senin, 27 Oktober 2025.

BACA JUGA:Ini Tanggapan Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi Whoosh

Moda transportasi seperti Whoosh, MRT, dan LRT memiliki social return on investment berupa efisiensi waktu, penurunan polusi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Menurutnya, proyek-proyek ini harus dilihat sebagai investasi jangka panjang yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan.

BACA JUGA:Tiongkok Angkat Bicara Soal Polemik dan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

Menanggapi hal tersebut, Purbaya menyatakan bahwa proyek Whoosh memang memiliki dimensi pembangunan wilayah yang belum tergarap maksimal.

“Ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh tuh sebetulnya ada misi regional development juga kan,” ujar Purbaya pada Selasa, 28 Oktober 2025.

BACA JUGA:CEO Danantara: Skema Pembayaran Utang Whoosh Jadi Masih Dikaji

Ia menambahkan bahwa manfaat ekonomi dari proyek ini akan lebih terasa jika kawasan di sekitar stasiun dan jalur kereta cepat dikembangkan secara optimal.

“Di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar itu tumbuh. Itu harus dikembangkan ke depan,” lanjutnya.

BACA JUGA:Luhut Soal Whoosh Rugi: Tak Ada Transportasi Publik di Dunia yang Menguntungkan, Semua Butuh Subsidi

Kategori :