HARIAN DISWAY - Ribuan warga Brasil turun ke jalan setelah aparat menewaskan ratusan anggota kelompok pengedar narkoba di Rio de Janeiro, Brasil.
Para demonstran mengibarkan bendera Brasil yang diwarnai cat merah. Mereka berkumpul di depan kantor pemerintahan negara bagian Rio de Janeiro dan menuntut keadilan atas tewasnya korban.
“Pembunuh! Pembunuh!” teriak para demonstran.
BACA JUGA:Polisi dan Tentara Brasil Serbu Markas Kelompok Red Command, Ratusan Anggota Kartel Tewas
Protes tersebut muncul setelah operasi besar-besaran yang menargetkan kelompok Komando Merah (Red Command) di permukiman kumuh Penha dan Complexo de Alemao.
Sebanyak 2.500 aparat bersenjata lengkap dikerahkan dalam penyerbuan tersebut. Kepolisian Rio de Janeiro juga mengerahkan 2 helikopter, 32 kendaraan lapis baja, dan 12 kendaraan pembongkar untuk menghancurkan barikade pengedar narkoba.
Media CNN melaporkan bahwa penyerbuan tersebut menewaskan 132 orang. Beberapa warga setempat juga melaporkan melihat beberapa orang dieksekusi, digantung, ditembak atau dipenggal.
Sejumlah pertanyaan segera bermunculan mengenai jumlah korban yang tewas dan kondisi jenazah. Banyak laporan dari masyarakat Rio de Janeiro bahwa terdapat luka tusuk di tubuh para jenazah.
BACA JUGA:Prabowo dan Lula da Silva Bertemu di Istana Negara, ini Daftar Kerjasama yang Disepakati
Seorang wanita berduka di atas jenazah orang-orang yang tewas pada hari sebelumnya selama penggerebekan polisi yang menargetkan geng Comando Vermelho di favela Complexo da Penha, Rio de Janeiro, Brasil pada hari Rabu, 29 Oktober 2025.--
Mahkamah Agung Brasil dan jaksa penuntut meminta Gubernur Negara Bagian Rio de Janeiro, Claudio Castro untuk memberikan informasi rinci mengenai operasi tersebut.
Barbara Barbosa, warga dari kompleks Penha yang mengikuti aksi demonstrasi tersebut beranggapan bahwa operasi tersebut bukan untuk menangkap tersangka kelompok kriminal.
“Ini adalah pembantaian,” kata Barbosa. Dia mengatakan bahwa putranya tewas dalam operasi penggerebekan.
BACA JUGA:3,3 Juta Anak Terjerat Narkoba, BNN Sebut Sindikat Sudah Incar Desa hingga Nelayan
“Apakah kita dihukum mati? Berhenti membunuh kami,” kata aktivis Rute Sales.