Sosok Jaksa Agung Paling Berani, Pernah Bongkar Kasus Korupsi Besar-Besaran, Meninggal Mendadak
Sosok Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H., Jaksa Agung ke-17 Republik Indonesia.--Islami.co
HARIAN DISWAY - Sebagai Jaksa Agung ke-17 Republik Indonesia, sosok Baharuddin Lopa tak kan lekang oleh waktu dalam sejarah panjang penegakan hukum di Indonesia.
Figurnya dikenang sebagai seorang jaksa yang tak pernah gentar dalam menghadapi segala risiko demi tegaknya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Meskipun masa jabatannya sebagai Jaksa Agung hanya berlangsung singkat, warisan moral dan integritas yang ditinggalkannya abadi hingga lini masa.
Musuh Terbesar Koruptor Kelas Kakap
Di tengah keberhasilan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap berbagai kasus korupsi besar belakangan ini, publik kembali mengingat sosok Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H, seorang Jaksa Agung yang pernah menjadi momok bagi para koruptor pada masanya.
BACA JUGA:Kasus Sritex, Kejagung Periksa Eks Analis Risiko LPEI
BACA JUGA:Perkuat Pembuktian, Kejagung Periksa 2 Saksi Terkait Perkara Minyak Mentah PT Pertamina
Lahir di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada 27 Agustus 1935, Baharuddin Lopa menamatkan pendidikan hukumnya pada tahun 1962 di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan meraih gelar Doktor di Universitas Diponegoro pada tahun 1982.
Kariernya sebagai jaksa dimulai pada tahun 1958 di Kejaksaan Negeri Kelas I Makassar. Sejak awal menjabat sebagai jaksa, ia dikenal sebagai sosok yang enggan berkompromi terhadap tersangka korupsi dan penyelundupan.
Selama sejarah karirnya berlangsung, Lopa kerap dipindahtugaskan ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Tanah Rencong, Aceh.
Menurut laporan Kompas edisi 17 April 1983, kepindahannya itu disebut-sebut karena keberanian Lopa dalam menangkap salah satu pejabat tinggi daerah.
BACA JUGA:6 Saksi Diperiksa Kejagung Terkait Perkara Minyak Mentah
BACA JUGA:Kejagung Periksa Dirut PT Rayon Utama Makmur Terkait Perkara Kredit PT Sritex
Selama masa penugasannya di Tanah Rencong selama 3,5 tahun, Lopa sukses mengungkap berbagai kasus penyelundupan kayu dan beras yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Dalam wawancaranya dengan Kompas pada tahun 1983 silam, Lopa mengaku sering menerima ancaman pembunuhan dari banyak pihak atas keberaniannya sebagai jaksa yang dibenci para koruptor dan penjahat kelas kakap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kompas.com