Sosok Jaksa Agung Paling Berani, Pernah Bongkar Kasus Korupsi Besar-Besaran, Meninggal Mendadak

Sosok Jaksa Agung Paling Berani, Pernah Bongkar Kasus Korupsi Besar-Besaran, Meninggal Mendadak

Sosok Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H., Jaksa Agung ke-17 Republik Indonesia.--Islami.co

Namun, perjuangan itu tak berlangsung lama. Hanya sebulan setelah dilantik, Lopa jatuh sakit saat menghadiri serah terima jabatan Duta Besar RI di Arab Saudi sekaligus saat dirinya tengah menunaikan ibadah umrah.

Ia dikabarkan meninggal dunia keesokan harinya pada 3 Juli 2001 akibat serangan jantung yang dipicu oleh kelelahan ekstrem.

BACA JUGA:Kasus CPO, Kejagung Serahkan Uang Sitaan Rp13 Triliun ke Negara

BACA JUGA:Kejagung Sita Rumah Mewah Anak Riza Chalid di Jaksel, Terkait Kasus TPPU Pertamina

Berita kepergiannya mengejutkan banyak pihak bahkan banyak spekulasi sempat bermunculan mengingat sikapnya yang begitu agresif dalam menjerat koruptor kelas kakap, namun dokter memastikan penyebab kematiannya murni karena medis. 

Sederhana, Jujur, dan Apa Adanya

Selain dikenal sebagai karakternya yang tegas, Lopa juga disegani karena kesederhanaannya. Rumahnya di Makassar maupun Jakarta jauh dari kata kemewahan.

Perabotan seadanya, mobil pribadinya hanya Toyota Kijang dan dirinya melarang keluarganya menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi. Di akhir pekan, ia kerap naik angkot.

Untuk ulang tahun cucunya, Lopa hanya membelikan mainan seharga Rp7.500. “Kasirnya sampai heran, hanya sosok Lopa yang membelikan hadiah semurah itu,” tulis buku Mata Batin Gus Dur (2017).

BACA JUGA:Kejagung Periksa 7 Saksi Kasus Minyak Mentah Pertamina

BACA JUGA:Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Sritex, 2 Saksi Kunci Diperiksa

Kesederhanaan itu menjadi simbol integritasnya. Lopa menolak segala bentuk gratifikasi, hidup dengan prinsip bahwa kehormatan sejati seorang jaksa bukan diukur dari kekayaan, melainkan dari kejujurannya.

Nilai-nilai itu kini banyak dijadikan teladan di berbagai lembaga hukum bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menjadikannya ikon antikorupsi dalam kampanye integritas. (*)

*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kompas.com