HARIAN DISWAY- Sri Susuhunan Pakubuwono XIII atau PB XIII wafat pada Minggu, 2 November 2025, pada usia 77 tahun.
Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu meninggalkan beberapa warisan penting berupa upaya mempersatukan dua takhta dan memulihkan marwah Keraton Surakarta setelah puluhan tahun konflik internal.
PB XIII yang memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Suryo Partono lahir pada 28 Juni 1948, dari pasangan Sri Susuhunan Paku Buwono XII dan KRAy Pradapaningrum.
Sejak muda, ia dikenal tekun dan disiplin. Oleh karena itu, pada tahun 1979, sesuai paugeran (aturan adat) keraton, ia ditetapkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi, sebagai tanda bahwa dirinya disiapkan sebagai calon penerus takhta ayahandanya.
BACA JUGA:JW Marriott Surabaya Hadirkan Kemegahan Jawa Keraton di Pameran Pernikahan Tradisional
BACA JUGA:Istana Respons Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta: Belum Ada Pengajuan Resmi
Hangabehi aktif dalam urusan internal keraton. Ia pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta dan menerima Bintang Sri Kabadya I dari PB XII atas jasanya memulihkan keraton pascakebakaran tahun 1985, sebelum ia naik takhta.
Ia juga sempat bekerja di Caltex Pacific Indonesia di Riau dan dikenal memiliki minat di dunia musik serta radio amatir. Namun, perjalanan PB XIII menuju singgasana tidaklah mudah.
Setelah PB XII wafat pada 11 Juni 2004, terjadi perpecahan di antara para putra-putri raja. Dua putra PB XII, yakni KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan, sama-sama mengklaim takhta.
Sebuah rapat Forum Komunikasi Putra-Putri (FKPP) PB XII pada 10 Juli 2004 menetapkan Hangabehi sebagai penerus resmi dan menjadwalkan penobatan pada 10 September 2004.
BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (42) : Keraton Anti Tusuk Sate
Namun, pada 31 Agustus 2004, kubu Tedjowulan lebih dahulu menobatkannya sebagai raja di Sasana Purnama, rumah milik BRAy Mooryati Sudibyo.
Konflik pun memuncak ketika kubu Tedjowulan menyerbu Keraton Surakarta pada awal September 2004, menimbulkan bentrokan yang melukai sejumlah abdi dalem dan bangsawan.
Meskipun demikian, penobatan Hangabehi tetap berlangsung pada 10 September 2004 dengan restu tiga sesepuh keraton. Sejak saat itu, ia resmi bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII.