HARIAN DISWAY - Bencana hidrometeorologi basah kembali melanda sejumlah wilayah Indonesia, dengan Jawa Timur sebagai wilayah terdampak paling luas.
Cuaca ekstrem dan hujan lebat memicu serangkaian insiden di berbagai kabupaten di Jawa Timur sejak akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Banjir Semarang, BNPB Kerahkan Pompa dan Operasi Modifikasi Cuaca
Di Pamekasan, 5 desa dan 1 kelurahan di 4 kecamatan dilaporkan terdampak hujan deras disertai angin kencang.
Berdasarkan data Pusdalops BNPB per Selasa, 4 November 2025, kerusakan meliputi 9 rumah, 1 fasilitas pendidikan, dan 1 tempat ibadah.
BACA JUGA:BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Semarang dan Grobogan
Lebih lanjut, di Nganjuk, angin kencang menerjang Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom, pada Minggu, 2 November 2025 siang.
8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan, dengan rincian 2 rusak berat, 2 rusak sedang, dan 4 rusak ringan.
Penanganan darurat langsung dilakukan oleh personel BPBD pada hari yang sama.
BACA JUGA:Waspada! BMKG Nyatakan Puncak Musim Hujan Mulai Bulan Ini, Berlangsung hingga Februari
Diketahui, Banyuwangi juga mengalami dampak serupa. Angin kencang merusak 27 rumah warga di Desa Seneporejo dan Desa Tulungrejo.
Petugas tengah memotor ranting pohon yang tumbang di desa Bulangan Timur, Kecamatan Pengantenan, Pamekasan. Cuaca buruk memicu sejumlah bencana hidrometeorologis di sejumlah daerah di Jatim-BNPB-
Seluruhnya mengalami kerusakan ringan, dan pendataan pascabencana masih berlangsung.
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Surabaya Siaga di Musim Hujan, Pastikan Kenyamanan dan Ketertiban Pengendara
Sementara itu, kerusakan paling signifikan tercatat di Malang. Di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, sebanyak 112 rumah rusak. 9 diantaranya mengalami rusak berat, 14 rusak sedang, dan 89 rusak ringan.