Aneka trik pembunuh kecoh polisi agar lolos hukum. Brigadir Waldi Adiyat, 22, tersangka pembunuh dosen di Jambi, Erni Yuniati, 37, melakukan tiga trik. Pertama, ia pakai wig. Kedua, bersihkan TKP, ngepel bercak darah, bersihkan sidik jari DNA. Ketiga, chat WA ke adik korban, Waldi ikut dukacita. Semua dibongkar penyidik.
BAKAT Waldi di bidang kejahatan terungkap dari hasil penyidikan polisi Jambi di kasus pembunuhan Erni. Bakat itu bagus buat Waldi yang anggota Propam Polres Tebo. Sebagai bekal profesinya. Sayang, ia gunakan untuk sebaliknya.
Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono kepada wartawan, mengatakan, dari hasil penyidikan tampak bahwa tersangka (Waldi) sudah bekerja keras untuk menyembunyikan kejahatannya.
Sekilas review, menurut penyidik, berdasar hasil penyelidikan, Waldi (belum menikah) awalnya berpacaran dengan Erni, dosen sekaligus ketua Program Studi S-1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo, Jambi. Erni belum menikah.
BACA JUGA:Kisah Pembunuhan Dosen Cantik di Jambi: Korban Merasa Diporoti
BACA JUGA:Ini Motif Oknum Polisi yang Bunuh Dosen di Jambi
Kemudian, hubungan pacaran mereka putus. Erni yang memutus. Alasannya, Waldi punya cewek lain. Juga, selama pacaran, Waldi selalu minta duit ke Erni. Berarti, Erni merasa diporoti Waldi.
Namun, Waldi ogah diputus. Ia terus mendesak Erni agar balik pacaran lagi. Sebaliknya, Erni selalu menolak. Di situlah mereka cekcok, berakhir pembunuhan di rumah Erni di Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, Kamis, 30 Oktober 2025.
Mayat Erni ditemukan teman kerjanyi di IAKSS, Sabtu, 1 November 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, di ranjang rumah Erni.
BACA JUGA:Pedofil-Hiperseks Wanita Hebohkan Jambi
Polisi menyatakan, berdasar hasil rekaman kamera CCTV, juga cocok dengan kesaksian dua orang tetangga korban, Waldi ketika masuk rumah Erni mengenakan wig rambut gondrong (trik Waldi nomor satu). Padahal, sebagai polisi, ia berambut cepak.
Namun, soal wig, ada yang membingungkan. Keterangan terbaru dari polisi, Waldi mendatangi rumah Erni pada Kamis malam, 30 Oktober 2025, lalu Waldi dan Erni keluar rumah untuk makan malam di suatu tempat makan.
AKBP Natalena: ”Awalnya mereka (Waldi dan Erni) masuk biasa seperti sepasang muda-mudi, masuk ke rumah makan bareng. Ada juga aktivitas lainnya.”
BACA JUGA:Pelaku-Korban Pembunuhan di Siak Sama-Sama Pemabuk: Motifnya soal Hot Spot