Khofifah memaparkan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Indonesia. Yakni menyumbang 14,44 persen terhadap PDB nasional dan 25,36 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.
BACA JUGA:Emil Dardak Tegaskan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara di ICEBEMA 2025
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II tahun 2025 tumbuh 5,23 persen. Lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12 persen. “Ini menunjukkan kekuatan ekonomi yang solid untuk mendukung kerja sama global,” ucapnyi.
Rusia menawarkan kolaborasi pada bidang penelusuran sejarah diplomasi antara kedua negara. Salah satunya membangun monumen persahabatan untuk memperingati peran rakyat Rusia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Kami menyambut baik rencana tersebut. Monumen ini akan menjadi simbol penghargaan terhadap kontribusi Rusia pada masa awal kemerdekaan RI,” kata Khofifah.
Dia menegaskan kunjungan delegasi Federasi Rusia membuka peluang besar bagi penguatan hubungan ekonomi dan sosial budaya antara Jawa Timur dan Rusia.
“Kami optimistis, pertemuan ini membuka ruang baru bagi kolaborasi strategis di berbagai bidang,” ujarnya.
Penasihat Presiden Federasi Rusia H.E. Nikolai Patrushev menegaskan komitmen Rusia untuk memperkuat kerja sama di bidang maritim, infrastruktur, dan pendidikan. “Rakyat Rusia memiliki peran historis dalam mendukung rakyat Indonesia mempertahankan kedaulatannya, “ katanya.
Untuk memperingatinya, Rusia mengusulkan pembangunan bersama Monumen Kapal Selam Pasopati sebagai simbol kerja sama erat kedua negara.
Patrushev menambahkan, kerja sama bilateral dengan Jawa Timur akan menjadi langkah nyata. Utamanya dalam memperkuat hubungan antarbangsa yang saling menguntungkan.
“Saya sangat menghargai keramahan yang diberikan selama kunjungan ini. Saya yakin kerja sama antara Rusia dan Indonesia, khususnya dengan Jawa Timur, akan bersifat konstruktif dan membawa manfaat besar bagi kedua rakyat kita,” katanya. (*)