HARIAN DISWAY - CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto tak ingin muluk-muluk. “Hidup mengalir seperti air saja,” kata pria kelahiran Sarangan yang akrab disapa Kerry itu.
Persis yang ribuan tahun silam diwejangkan Lao Tzu dalam ajaran Taoismenya, “顺其自然” (shùn qí zì rán): mengalir mengikuti ke mana alam membawa.
Dalam artian, kita tidak usah ngoyo. Atau, dalam istilahnya Lao Tzu, cukuplah jalani hidup ini dengan “无为” (wú wéi): woles ae.
Namun, woles ae bukan berarti pasrah sepenuhnya. Kita tetap mesti berusaha sekuat tenaga untuk meraih cita-cita.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pemilik Restoran Cita Rasa Atjeh Rahmi Pratiwi Irela: Tui Ji Ji Ren
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Director of Sales and Networks VinFast Indonesia Davy Jeffry Tuilan: Dao Ren Lu Yi
Sebagaimana dikatakan Xu Zhimo (1897–1931), penyair ternama Tiongkok pada awal abad ke-20, “Aku akan terus mencari hal paling berharga dalam hidupku. Kalau berhasil, rezeki; kalau gagal, nasib” (吾会寻觅吾生命灵魂唯一之所系，得之，我之幸也；不得我之命).
Ya, hidup memang seharusnya dijalani dengan keluwesan dan kesantaian begitu.
Pasalnya, hidup mempunyai alurnya sendiri: alur Ilahi yang hampir mustahil bisa manusia hindari.
Makanya, tugas kita sebagai manusia ialah menjaga keseimbangan: berusaha, sambil tetap berserah kepada-Nya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur PT BPR Chandra Muktiartha Kus Sentono Halim: Xue Wu Zhi Jing
Laiknya air, ia tidak memaksakan kehendak, tidak pula menentang kodrat. Ia mengikuti irama semesta dengan kelembutan dan ketenangan--yang bisa menembus batu ketika waktunya tiba. (*)