Cheng Yu Pilihan Pemilik Restoran Cita Rasa Atjeh Rahmi Pratiwi Irela: Tui Ji Ji Ren

Cheng Yu Pilihan Pemilik Restoran Cita Rasa Atjeh Rahmi Pratiwi Irela: Tui Ji Ji Ren

RAHMI PRATIWI IRELA bersandar para prinsip tui ji ji ren yang membuatnya terus memupuk tenggang rasa.--Dokumentasi Pribadi

HARIAN DISWAY - Dari ustaznyi, Rahmi Pratiwi Irela mendapat petuah untuk sering-sering mengganti “kacamata” yang dipakai. Sebab, hidup ini bukan hanya tentang diri kita, tapi juga tentang orang lain. 

Lebih lanjut, pemilik restoran Cita Rasa Atjeh tersebut menerangkan, “Kalau kita cuma fokus melihat diri kita saja, apa-apa kita merasa yang paling-paling; paling susah, paling cantik, paling jelek, intinya paling-paling. Itu akan menimbulkan kesombongan atau kesedihan. Jadinya kita akan congkak dan tidak bersyukur. Coba kalau kita ganti kacamata atau cara pandang kita dalam melihat orang lain, hidup kita bakal jadi lebih enjoy, lebih ringan.”

Ribuan tahun silam, filsuf besar Konfusius juga telah mengajarkan kita untuk “推己及人” (tuī jǐ jí rén): memosisikan diri di posisi orang lain. Bertenggang rasa, kalau dalam bahasa kita. Tepo seliro, bila diungkapkan dalam istilahnya orang Jawa. Perspective-taking, jika menggunakan terminologinya ilmu psikologi. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Director of Sales and Networks VinFast Indonesia Davy Jeffry Tuilan: Dao Ren Lü Yi

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Vice President Bank Mandiri Area Malang Lucia Ike Purwandini: Qian Li Zhi Xing, Shi Yu Zu Xia

Laku demikian penting kita upayakan, lantaran seperti yang diajarkan dalam kitab Zeng Guang Xian Wen (增广贤文), sebagai manusia, “Selain harus tahu diri, juga harus tahu orang lain. Posisikan hati orang lain pada hati kita sebelum melakukan tindakan” (知己知彼,将心比心 zhī jǐ zhī bǐ, jiāng xīn bǐ xīn).

Islam pun mengajarkan kita untuk berlaku begitu. Rasulullah menyabdakan, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

Berarti, apa yang dalam ajaran filsafat Barat disebut sebagai imaginative sympathy, yakni kemampuan untuk membayangkan diri sendiri berada di sisi orang lain sehingga dapat memahami dan merasakan perasaan mereka secara mendalam, benar-benar perlu kita miliki--kendati dunia makin nafsi-nafsi seiring hari. (*)
    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: