Optimisme Menata Jalan Menuju Penyediaan Pekerjaan Layak di Jatim

Selasa 11-11-2025,06:33 WIB
Oleh: Budi Raharjo*

BACA JUGA:Alasan Video Tutorial Jadi Pilihan Utama untuk Pekerjaan Rumah Sehari-hari

Jawa Timur tidak hanya mampu menjaga stabilitas pasar kerja, tetapi juga memperbaiki serapan tenaga kerja, termasuk bagi kelompok usia muda yang selama ini paling rentan. Yakni, angkatan kerja lulusan pendidikan menengah dan sarjana. 

Capaian itu sebagai hasil sinergi berbagai pihak juga menggambarkan kondisi masyarakat sendiri yang terus beradaptasi menghadapi perubahan.

Meski demikian, tantangan ketenagakerjaan belum selesai. Meski serapan tenaga kerja membaik, catatan BPS melaporkan bahwa serapan pekerja terbanyak masih berada di sektor informal yang proporsinya mencapai 61,73 persen. 

Tingginya pekerja di sektor informal itu menunjukkan bahwa masih banyak pekerja yang membutuhkan dukungan keterampilan, produktivitas, kepastian pendapatan, dan akses terhadap jaminan sosial. 

Kondisi tersebut harus dimaknai sebagai ruang untuk mempercepat transformasi struktur ekonomi dan menata jalan menuju penyiapan dan penyediaan lapangan kerja yang lebih inklusif dan berkualitas.

SEKTOR PENYERAPAN TENAGA KERJA

Data BPS melaporkan, struktur penyerapan tenaga kerja Jawa Timur masih ditopang oleh sektor pertanian yang menyerap lebih dari 32 persen pekerja. Peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor itu menunjukkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan dan ketangguhan sektor pangan. 

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah program penguatan petani dan pelaku agribisnis, mulai mekanisasi, pelatihan pascapanen, hingga pengembangan agroindustri dan kredit bagi petani. 

Tujuannya jelas, sektor pertanian tidak hanya menjadi penyerap tenaga kerja, tetapi juga mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

Sektor perdagangan, industri pengolahan, serta akomodasi dan makan-minum juga menunjukkan dinamika positif. Industri pengolahan tetap menjadi penggerak utama ekonomi Jawa Timur. 

Pemerintah bersama sektor swasta masih diharapkan terus memperluas kerja sama dengan kawasan-kawasan industri, asosiasi pengusaha, dan pelaku UMKM untuk menciptakan pasar kerja yang lebih fleksibel dan kompetitif. 

Pertumbuhan sektor akomodasi dan makan-minum sangat signifikan sejalan dengan peningkatan dan kemudahan mobilitas masyarakat, akses jalan untuk distribusi barang, ketersediaan jalur tol laut, dan penguatan sektor pariwisata daerah.

TANTANGAN DUNIA KERJA

Dalam hal ini, arah penyiapan tenaga kerja muda, terutama lulusan SMA/SMK yang masih menduduki tingkat pengangguran relatif tinggi. Kondisi itu menjadi alasan kuat bagi berbagai pihak untuk memperkuat kolaborasi antara SMA/SMK, balai latihan kerja, dunia industri, dan lembaga sertifikasi. 

Pembenahan kurikulum berbasis kompetensi, perluasan program magang, serta pendampingan karier bagi siswa SMA/SMK menjadi bagian dari strategi penyiapan tenaga kerja kompeten harus terus berkelanjutan. 

Kategori :