Optimisme Menata Jalan Menuju Penyediaan Pekerjaan Layak di Jatim

Selasa 11-11-2025,06:33 WIB
Oleh: Budi Raharjo*

Dalam konteks penyediaan pekerjaan layak atau decent work, disadari masih perlu ada peningkatan kualitas pekerjaan, bukan hanya penambahan jumlah pekerja. 

Berbagai program peningkatan keterampilan yang bersifat upskilling dan reskilling terus diperkuat, termasuk pelatihan digital, logistik, manufaktur, hingga ekonomi kreatif dan pekerjaan hijau (green job). 

Upaya memperluas akses jaminan sosial ketenagakerjaan, terutama bagi pekerja informal, melalui skema program bukan penerima upah (BPU) dipercaya sebagai langkah penting dan strategis untuk meningkatkan perlindungan dan keamanan kerja. 

Upaya itu juga mendorong setiap pekerja memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja secara produktif dan aman.

Secara keseluruhan, meski sektor pertanian memainkan peran vital dalam penyediaan pangan dan penyerapan tenaga kerja, sektor itu menghadapi tantangan signifikan dalam hal produktivitas, pendapatan, modernisasi, peningkatan kualitas SDM, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih layak. 

Penggunaan teknologi tepat guna, memperkuat supply chain pengelolaan pascapanen, dan dukungan inklusi keuangan menjadi solusi strategis untuk menarik kerja muda dan peningkatan kesejahteraan di sektor itu.

Di hadapan tantangan global, dapat dilakukan dengan memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang responsif terhadap perubahan yang terintegrasi dengan layanan ketenagakerjaan, penyediaan pusat informasi pasar kerja, dan pemanfaatan teknologi digital menjadi bagian dari agenda reformasi birokrasi ketenagakerjaan. 

Perlunya komitmen dan aksi nyata yang memastikan bahwa setiap warga, baik di kota maupun desa, baik laki-laki maupun perempuan, serta golongan rentan mendapat akses yang adil terhadap informasi lowongan, pelatihan, dan pendampingan. 

Beberapa solusi berupa pengembangan program magang, inkubasi kerja, dan sertifikasi kompetensi. Semua itu diharapkan mampu mempercepat transisi lulusan pendidikan ke dunia kerja. 

Selain perbaikan ekosistem, dibutuhkan adanya pemetaan serta insentif investasi yang tidak hanya mendorong masuknya modal, tetapi juga yang ramah penciptaan lapangan kerja.

PENUTUP

Pada akhirnya, perjalanan menuju penyediaan pekerjaan layak adalah proses yang membutuhkan waktu, komitmen, kebijakan yang konsisten, dan kerja sama multipihak. 

Capaian Jawa Timur hingga tahun 2025 memberikan optimisme bahwa arah yang ditempuh sudah memberikan dampak positif di tengah tekanan eksternal dan pesimisme masyarakat dampak gelombang PHK dan sulitnya mencari pekerjaan. 

Namun, langkah ke depan harus lebih terarah dan terukur. Komitmen bersama, untuk terus memperbaiki kualitas pasar kerja, memperluas perlindungan tenaga kerja, serta mendorong sektor-sektor prioritas dan investasi yang ramah penyerapan tenaga kerja. 

Optimisme sebagai Gerbang Baru Nusantara perlu dibarengi kesiapan potensi tenaga kerja di sektor industri manufatur, distribusi, agro industri, dan perdagangan berbasis ekonomi digital. 

Jawa Timur memiliki modal besar untuk menjadi daerah yang tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi juga mampu menyediakan pekerjaan yang layak, aman, dan bertumpu pada kualitas dan kekuatan pengelolaan potensi-potensi daerahnya. (*)

Kategori :