BACA JUGA:Yordan Batara Goa Dorong BRIDA Manfaatkan Anggaran untuk Riset yang Solutif
Arif menegaskan bahwa perguruan tinggi tetap menjadi tulang punggung dalam pengembangan riset dan penciptaan talenta peneliti. Ia juga menilai Danantara berperan penting dalam mempercepat pemanfaatan teknologi dan inovasi di sektor industri.
Menurutnya, riset nasional tidak boleh hanya berfokus di pusat. Arif ingin memperkuat riset hingga tingkat daerah agar setiap wilayah dapat mengembangkan potensi dan menjawab persoalan lokal.
BACA JUGA:Purbaya Ingin Gabung Tim Negosiasi Utang Whoosh ke Tiongkok
"Bidang riset inovasi daerah ini harus benar-benar diperkuat agar mampu menyelesaikan masalah lokal. Karena setiap daerah memiliki kekhasan masalah, isu yang perlu disikapi secara spesifik,” paparnya.
Sebagai langkah konkret, Arif akan mempercepat pengembangan Science Techno Park (STP) di berbagai wilayah. Ia menilai STP dapat menjadi jembatan utama antara hasil penelitian dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
BACA JUGA:VinFast Media and Expert Trip 2025 (1): 98 Persen Produksi Dikerjakan Robot
“Science Techno Park akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah karena menjembatani dunia riset dengan dunia industri,” jelasnya.
Kehadiran Arif Satria di BRIN membawa harapan baru bagi arah riset nasional. Dengan latar belakang akademisi, ia diharapkan mampu mentransformasikan BRIN menjadi lembaga yang lebih kolaboratif, inovatif, dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya