Pelaku Peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut: Anak Galau Butuh Curhat

Rabu 12-11-2025,20:05 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Polisi akhirnya mengumumkan, pelaku peledakan di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Fadel, 17, bukan anti-Islam. Tak terkait agama. Pelaku pelajar galau yang merasa tiada tempat curhat. Ia lampiaskan dengan membuka dark web teroris di Eropa dan Amerika Serikat. Lalu, ia tiru.

POLISI mengumumkan itu pada jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa, 11 November 2025. Penegasan bahwa pelaku bukan anti-Islam, penting. Peledakan di masjid. Bisa menimbulkan dugaan SARA. Ternyata bukan SARA.

Juga, polisi menetapkan Fadel sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH) karena usianya secara hukum masih anak-anak. Maka, ia diproses berdasar hukum untuk anak-anak.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, ”diimbau masyarakat tidak berpikir bahwa ini tindakan anti-Islam. Peristiwa ini murni berasal dari diri pelaku sendiri.” 

BACA JUGA:Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pribadi yang Tertutup dan Sering Menyendiri

BACA JUGA:Dugaan Motif Bullying di Kasus Peledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut: Tanggung Jawab Sekolah

Maksud kalimat itu, motif pelaku akibat problem individu pelaku yang merasa tiada tempat curhat. Sumber problem individu pelaku masih diselidiki. 

Berdasar profil pelaku, ortunya bercerai pada 2023. Lalu, ibunya pergi ke Taiwan jadi TKW. Tiga anaknyi ditinggal di Indonesia. Fadel anak kedua dari tiga bersaudara. 

Fadel dan kakaknya ikut ayah, tinggal di mes usaha milik bos kuliner (ayahnya tukang masak) di Cilincing, Jakarta Utara. Kulinernya nasi uduk dan lontong sayur. Adiknya ikut kakek-nenek di kampung di Banyumas, Jateng. Dari situ jelas, Fadel korban broken home.

BACA JUGA:Update Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: 1 Siswa Cangkok Kulit di RSIJ Cempaka Putih

BACA JUGA:Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Sempat Bawa Botol dalam Tas Sekolah

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana di jumpa pers tersebut mengatakan, pelaku tidak terafiliasi jaringan terorisme. Baik internasional, regional, maupun domestik. Pelaku bukan teroris.

Meskipun, pelaku membikin peledak sendiri. Belajar dari internet. Jenis peledaknya low explosive. Bahan baku peledak tidak diungkap terperinci. Tapi, dipastikan jenis low explosive.

Jumat pagi, 7 November 2025, pelaku membawa tujuh peledak ke sekolah. Empat meledak di dua tempat, di dalam masjid dan taman. Tiga lagi belum meledak. Bahan peledak itu sama dengan bahan peledak yang ditemukan polisi saat menggeledah tempat tinggal pelaku.

BACA JUGA:Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Rakit Bom Sendiri dan Ledakkan Pakai Remot

Kategori :