HARIAN DISWAY - Nama H.P. Berlage mungkin tidak setenar karyanya, Gedung Singa. Untuk menghormati arsitek yang namanya lekat dengan salah satu bangunan cagar budaya terpopuler di Surabaya itu, hadirlah Indoor Immersive Experience dan Property Asset Showcase mulai Kamis, 20 November 2025.
Pameran Resonance of Light: Honoring the Past, Protecting the Future itu berlangsung sampai 28 November 2025 mendatang. Pihak penyelenggara, perusahaan asuransi IFG Life dan Pemerintah Kota Surabaya, sengaja membuka Gedung Singa--yang selama ini selalu tertutup--untuk publik.
“Dalam sebuah kota, harus ada keseimbangan berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan budaya,” terang Bambang Soemardiono dalam gelar wicara Menyelami Dunia Arsitek H.P. Berlage dan Menelusuri Jejak Karya Arsitekturnya pada Rabu, 19 November 2025
Akademisi bidang lanskap dan perancangan kota berkelanjutan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu membahas karya Berlage dan keunikannya dalam talkshow.
BACA JUGA:Oud Soerabaja Hunter: Para Pemburu Bangunan Tua di Surabaya yang Rutin Bersihkan Gedung Singa
BACA JUGA:Terjebak Romantisme Sejarah dalam Branding 'City of Heroes': Catatan untuk Hari Pahlawan 2025
TALKSHOW tentang Menyelami Dunia Arsitek H.P. Berlage dan Menelusuri Jejak Karya Arsitekturnya bersama dengan akademisi, penulis buku, dan pegiat sejarah yang berlangsung di Gedung Singa pada Rabu, 19 November 2025. - Afif Siwi - Harian Disway
“Menariknya, Berlage baru tiba di Nusantara pada 1923. Tetapi, bangunan ini didirikan pada 1901,” kata Angeline Basuki, penulis buku Berlage di Nusantara.
Angeline Basuki alias Enji mengatakan, saat menemukan catatan Berlage 1931, banyak quotes yang menunjukkan prediksi kondisi masa depan. Prediksi itu ternyata relate dengan kejadian hari ini.
Berlage hanya memiliki dua karya di Nusantara, yaitu Gedung Singa di Surabaya dan Gedung NV Assurantie Maatschappij de Nederlanden van di Jakarta.
BACA JUGA:Teatrikal Sejarah di Herockmob 2025, Hadirkan Kisah Pahlawan Madun, Arek Genteng Kali Surabaya
BACA JUGA:5 Tempat Bersejarah di Surabaya yang Wajib Dikunjungi Saat Hari Pahlawan
Selain pameran dan talkshow dengan narasumber mumpuni, para pengunjung juga berkesempatan mencicipi berbagai macam kuliner dan mengenal UMKM lokal.
Dalam immersive, potret H.P Berlage dan foto-foto Gedung Singa tempo dulu dipajang. Keterangan sejarah terkait proses pembangunan gedung juga disematkan disana.
“Dulu, akses untuk masuk sini tidak gampang. Saya berharap masyarakat bisa menikmati ruangan di belakang dan bagian atasnya juga,” kata Indri, peserta talkshow dari komunitas Roode Brug Soerabaia.