6 Pola Asuh Ala TikToker Mami Kenkulus, Rahasia Membentuk Kecerdasan Anak Sejak Dini

Jumat 21-11-2025,17:21 WIB
Reporter : Nazwarahma Hannum Prasetya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Orang tua masa kini mungkin sudah tidak asing dengan Kenneth Matthew, balita berusia dua tahun yang viral di TikTok karena kecerdasannya.

Ia dikenal luas sebagai “Kenkulus”. Julukan itu muncul karena sang ayah rutin membacakan komik kalkulus sejak Kenneth dalam kandungan.

Keseharian bayi cerdas itu dibagikan oleh ibunya, Chika, melalui akun TikToknya. Berhasil mendapatkan perhatian publik berkat pertanyaan-pertanyaan kritis Kenneth. Serta respons cepat yang jarang dimiliki balita seusianya.

Dalam Podcast Mom’s Corner bersama Nikita Willy, Chika menguraikan bagaimana dia dan suaminya menerapkan pola asuh pada bayi dengan nama panggilan Ken itu. Yakni berfokus pada fondasi tumbuh kembang.

BACA JUGA:Gentle Parenting, 7 Tip Efektif Pola Asuh untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Perilaku Anak

BACA JUGA:Talkshow Parenting dan Peran Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak Ajak Ibu-Ibu Lebak Tingkatkan Kualitas Pola Asuh

Pendekatan itu dapat menjadi inspirasi bagi orang tua muda yang ingin memaksimalkan periode golden age. Anda sudah tahu, golden age merupakan 1000 hari pertama kehidupan anak.

1. Nutrisi sebagai Fondasi Perkembangan Otak Anak

Chika menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah memastikan Kenneth memperoleh nutrisi lengkap setiap hari. 

Dia mengontrol bahan makanan yang dikonsumsi anaknya. Memastikan asupan protein, serat, lemak sehat, serta vitaminnya terpenuhi dengan baik.

Kenneth juga tidak dibiasakan jajan sembarangan agar gizi hariannya tetap stabil. Langkah itu sesuai dengan pedoman UNICEF. Bahwa asupan gizi seimbang sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak.

BACA JUGA:Cara Menjalankan Gentle Parenting di Era Modern yang Penuh Tantangan

BACA JUGA:Mengenal Perbedaan VOC Parenting vs Positive Parenting

Pendekatan Chika sejalan dengan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan. Nutrisi yang optimal akan berkontribusi besar pada perkembangan saraf dan kemampuan bahasa anak.

2. Stimulasi Sesuai Tahap Usia


Aktivitas menyusun puzzle membantu mengembangkan stimulasi kognitif pada anak. -maroke-Getty Images

Sejak bayi, Kenneth dikenalkan dengan buku dan aktivitas stimulatif yang disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembangnya.

Kategori :