BACA JUGA:Jatim Siap Jalankan Program Bongkar Ratoon, Targetkan Swasembada Gula 2026
BACA JUGA:Menuju Swasembada Energi, Prabowo Soroti Peran Vital Tenaga Surya
“Kami dapatkan juga laporan di Batam ada yang masuk, tetapi itu belum bisa dipastikan,” katanya.
Kemunculan beras ilegal itu hadir dalam momentum yang sangat sensitif. Pemerintah tengah merapikan angka stok beras nasional dan mempersiapkan pengumuman swasembada pangan.
Beras ilegal yang masuk tanpa kendali akan mengganggu stabilitas harga di lapangan dan menciptakan distorsi pada data produksi dan penyerapan dalam negeri.
BACA JUGA:Mentan Amran Sulaiman Kagumi Inovasi Alumni ITS, Siap Terapkan Teknologi untuk Majukan Pertanian
BACA JUGA:Mentan Amran: Beras Rusak Tetap Bisa Dimanfaatkan untuk Pupuk dan Pakan Ternak
Artinya, ada jaringan perdagangan yang memanfaatkan celah pengawasan di wilayah perbatasan.
Sabang dan Batam sama-sama merupakan titik yang kerap menjadi jalur pergerakan barang lintas batas, dan temuan semacam ini bisa mengindikasikan pola operasi yang jauh lebih besar daripada sekadar insiden tunggal.
Amran pun khawatir kasus ini menghambat rencana besar pemerintah. "Kita bisa sampaikan bahwa Indonesia sudah swasembada. Jangan diganggu lagi. Kalau ada, pasti kita usut," tegas Amran. (*)