HARIAN DISWAY - Sebuah penemuan langka dari liang lahat berusia 2.000 tahun kembali menghebohkan dunia arkeologi dan filologi Tiongkok.
Di Nanchang, Provinsi Jiangxi, para peneliti berhasil mengungkap kejutan besar: lembaran bambu kecil yang nyaris terlupakan selama dua milenium.
Ternyata isinya adalah versi lengkap tertua dari The Book of Songs (Shijing) dari periode Qin (221–206 SM) dan Han (206 SM–220 M).
Temuan monumental itu berasal dari kompleks makam Marquis of Haihun-Liu He, kaisar yang sempat naik takhta. Namun, kemudian diturunkan dan diberi gelar Marquis Haihun.
BACA JUGA:Festival Hanyi di Tiongkok, Tradisi Hangat untuk Mengenang Leluhur
BACA JUGA:Fotografer Abadikan Ketangguhan dan Kisah Tersembunyi di Balik Tembok Besar Tiongkok
Makamnya, selama beberapa tahun terakhir menjadi salah satu situs arkeologi paling produktif di Tiongkok. Kini, situs itu kembali memberikan harta intelektual yang tak ternilai.
Versi Lengkap Pertama dari Periode Qin-Han
Menurut hasil pemindaian inframerah terbaru, para arkeolog berhasil mengidentifikasi inskripsi penting pada gulungan bambu tersebut. Termasuk tulisan “305 puisi” dan “7.274 baris”.
Angka-angka itu sepenuhnya sesuai dengan struktur tradisional Shijing, sebuah kompilasi puisi klasik Konfusianisme. Yang hingga kini menjadi dasar literatur Tiongkok awal.
“Ini mengonfirmasi bahwa manuskrip Haihun merupakan versi lengkap The Book of Songs. Juga yang pertama dari era Qin-Han yang pernah ditemukan,” ujar Yang Jun, peneliti dari Jiangxi Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology sekaligus ketua tim ekskavasi Haihun.
BACA JUGA:Hong Kong Sambut Kembali Cyclothon 2025, Ajang yang Memadukan Adrenalin dan Ketenangan
BACA JUGA:Kuil Zhihua di Beijing Tampil dengan Wajah Baru yang Lebih Bercahaya
Lebih dari 1.200 lembar bambu terkait naskah klasik tersebut ditemukan di dalam makam Liu He. Jumlah itu menunjukkan betapa kayanya koleksi literasi yang disimpan dalam makam bangsawan Han tersebut.
Para arkeolog menata potongan bambu kuno yang digali dari makam Marquis Haihun, di Provinsi Jiangxi.--China Daily
Konservasi Paling Rumit dalam Sejarah Penelitian Tekstur Bambu
Fang Beisong, direktur Jingzhou Cultural Heritage Conservation Center, menyebut bahwa proyek konservasi gulungan bambu Haihun adalah yang paling menantang sepanjang kariernya.