Mampu mencengkeram berbagai jenis permukaan. Termasuk tanah licin, bebatuan, dan area kerja yang tak stabil.
BACA JUGA:6 Jenis Sepatu Wanita yang Bikin Penampilan Makin On Point
BACA JUGA:AZA Luncurkan Sepatu Lari AZA Run 1, Diberi Testimoni Positif oleh Pelari Nasional!
Vibram bahkan dikenal sebagai standar industri pada sepatu hiking. Juga sepatu kerja untuk medan ekstrem.
Sebaliknya, EVA memiliki traksi paling rendah. Karena materialnya lebih empuk dan kurang memberikan grip kuat. Sol jenis itu lebih cocok untuk pekerjaan di area indoor atau permukaan stabil.
2. Durabilitas
Vibram menjadi juara dalam kategori ketahanan. Materialnya berbasis campuran karet premium.
Itu membuat sol Vibram jauh lebih resisten terhadap keausan dan tekanan penggunaan berat. Rubber berada tepat di bawahnya. Ia tetap kuat, namun, umumnya tidak setahan Vibram.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Termudah Membedakan Sepatu Vans Original dan KW
BACA JUGA:Kolaborasi Macbeth x Eno NTRL Hadirkan Sepatu Ikonik Eliot dengan Sentuhan Musik
Sementara EVA dinilai kurang tahan lama. Bobotnya yang ringan dan fleksibel membawa konsekuensi. Daya tahannya lebih rendah terhadap gesekan dan kerusakan struktural.
3. Bobot
Untuk kenyamanan jangka panjang, EVA jelas unggul. Karena paling ringan. Sepatu dengan sol EVA terasa seperti sneakers. Cocok bagi pekerja yang banyak berjalan atau berdiri sepanjang hari.
Sebaliknya, sol Vibram dan rubber cenderung lebih berat. Terutama pada desain dengan tapak tebal dan agresif. Bobot ekstra itu kerap membuat kaki cepat lelah, meski memberikan perlindungan lebih baik.
Hasil Pengujian Lapangan: Tiga Sepatu, Tiga Karakter
Pengujian dilakukan menggunakan tiga model sepatu kerja dengan jenis sol berbeda:
BACA JUGA:Mengenal Sol Sepatu Bahan TPR untuk Aktivitas Outdoor
BACA JUGA:Gerai Steve Madden Ketiga Penuhi Kebutuhan Pasar Sepatu di Surabaya yang Masih Terbuka Luas
1. Ariat Catalyst VX Defiant Gore-Tex (Vibram)