HARIAN DISWAY - Senin malam, 1 Desember 2025, ENITE 2025 digelar di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Anda sudah tahu, ENITE 2025 merupakan program kerja tahunan oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris (Basasing) Universitas Airlangga (Unair).
"ENITE diciptakan sebagai wadah bagi mahasiswa Basasing mengasah kemampuan mengeksekusi sebuah pertunjukan teater," ujar Wakil Produser ENITE 2025 Havizh Albana.
Mulai dari menciptakan naskah, akting, manajemen panggung, mendesain properti, mengoperasikan lampu, hingga mengatur produksi.
Semua sumber dayanya berasal dari mahasiswa aktif English Department Student Association (EDSA) UNAIR.
Drama ENITE tahun ini berjudul Second Out. Mengisahkan Neil, tokoh utama. Ia menggunakan mesin waktu. Lantas kembali ke masa lalu untuk menyelematkan nyawa ayahnya yang meninggal di usia muda.
Seluruh lampu gedung dimatikan. Di panggung, dari balik tirai merah, seorang tokoh muncul. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Well Dressed Man. Dua tangannya direntangkan. Ia mengajak penonton untuk bersiap.
Tirai merah perlahan tersingkap. Terlihat latar pertama, ring boxing. Dentuman drum bertalu. Ritmik perkusif menjadi simfoni pembuka pertunjukan malam itu.
Muncul belasan laki-laki berpakaian olahraga. Mengelilingi ring. Siap mendukung jagoan mereka masing-masing.
Tak lama setelah itu, seorang pria berlari dari arah tempat duduk penonton. Ia memasuki panggung. Ikut masuk ke dalam cerita.
Adegan pertama itu menunjukkan konsep terbaru ENITE: break the fourth wall. "Itu strategi kami. Sebagai pembeda dari gelaran ENITE sebelumnya. Semoga para penonton suka," ungkap Penanggungjawab ENITE 2025 Ramadhan Wijaya.
Penampilan teater yang berdurasi 3 jam itu benar-benar melibatkan audiens. Para aktor keluar-masuk lewat lorong bangku depan maupun belakang penonton.