HARIAN DISWAY - Jovial da Lopez berprinsip, “Kalau punya ide harus berani diomongin dan dilaksanakan. Jangan takut gagal. Gagal adalah teman terbaik kita. Setiap kali kita gagal, ada pelajaran banyak di situ. Malah sering kali kita gagal daripada kita sukses.”
Memang, tak sedikit orang yang sebenarnya mempunyai ide-ide hebat dalam pikirannya, tetapi segelintir saja dari mereka yang berani mengungkapkannya –apalagi mengeksekusinya.
Musababnya banyak. Namun, di samping merasa tidak mampu kendati belum mencoba, alasan yang lumrah ialah karena takutnya mereka pada bayang-bayang kegagalan.
Barangkali bisa dimaklumi. Sebab, masyarakat kita kadung cenderung menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang memalukan. Bahkan, ia agaknya telah dicap sebagai sebuah garis akhir yang menutup seluruh kemungkinan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Aktris & Founder Titimangsa Happy Salma: Qie Er Bu She
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Umum Paguyuban Cak & Ning Surabaya 2025-2028 Yazerlin Nadila Balqis: Li Ji Da Ren
Padahal, sebagaimana yang pepatah Tiongkok tekankan, “失败乃成功之母” (shībài nǎi chénggōng zhī mǔ): kegagalan adalah muasal kesuksesan.
Pasalnya, ketika kita gagal, kita akan dilecut untuk memeriksa ulang strategi kita: jangan-jangan ada yang salah dan mesti diperbaiki.
Makanya, peribahasa Mandarin lainnya menegaskan, “事无三不成” (shì wú sān bù chéng): tanpa melewati cobaan yang bertubi-tubi, sukses tak akan pernah diraih.
Kesuksesan yang kini diraih Jovial pun begitu: tidak datang tiba-tiba. Bersama adiknya, Andovi da Lopez, ia bikin video YouTube berjudul Modus. Isinya sketsa komedi.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin: Feng Nian Yu Huang Nian Gu
Seiring berjalannya waktu, video itu viral sampai ditonton sekampus. Itu menjadi jalan baginya untuk bertemu Raditya Dika, lalu diajak main di serial Malam Minggu Miko. Selain syuting film, Jovial menikmati pekerjaannya sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu. (*)