Bencana tersebut juga meninggalkan dampak luas bagi masyarakat. Dilansir dari data BNPB, sekitar 1,5 juta penduduk terdampak dan 570.700 di antaranya harus mengungsi di 50 kabupaten/kota.
Dari sisi permukiman, tercatat 3.500 rumah hancur berat, 4.100 mengalami kerusakan sedang, dan lebih dari 20.500 rumah rusak ringan.
BACA JUGA:Operasi Modifikasi Cuaca di Sumatera Berlangsung 24 Jam, Permudah Evakuasi dan Distribusi Bantuan
BACA JUGA:ASDP Tetap Beroperasi di Tengah Cuaca Ekstrem, Mobilitas dan Bantuan Logistik ke Sumatera Terjaga
Kerusakan juga menjalar ke fasilitas publik, termasuk 282 sekolah dan 271 jembatan yang dilaporkan rusak berat dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala.
Sejumlah pakar menilai, besarnya skala bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang berkaitan dengan aktivitas siklon tropis, diperparah oleh kerusakan lingkungan yang sudah berlangsung lama, terutama di kawasan hutan dan daerah aliran sungai.
Saat ini, pemerintah pusat dan daerah terus mengintensifkan upaya penanganan, mulai dari mempercepat jalannya proses evakuasi, menyalurkan bantuan ke seluruh wilayah terdampak, hingga membuka kembali akses wilayah yang sempat terisolasi. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya