BACA JUGA:KLH Hentikan Sementara Operasional Tiga Perusahaan di Hulu DAS Batang Toru Imbas Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Wamenkes Sebut Kerusakan 125 Jembatan Jadi Hambatan Utama Bantuan Banjir Bandang Aceh
“Turun ke lapangan! Nongkrong terus di kantor ber-AC! Gak tau malu,” ujar @ok****.
“Pecat aja,” kata @ra****.
“Minta maaf karena dihujat dan mau dipecat,” tulis @fi****.
“Nggak apa-apa klarifikasi, sudah minta maaf. Tapi sebaik-baiknya maaf adalah mundur dan lepas jabatan,” komentar @na****.
“Mundur aja pak daripada malu diungkit terus,” ucap @to*****.
“Mundur woi mundur,” komentar @ob****.
Kini, Mirwan tak hanya menghadapi tekanan publik, tetapi juga proses penegakan aturan dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Kejagung Siap Proses Pelanggaran Pidana Terkait Banjir dan Longsor Sumatra
BACA JUGA:DBL Indonesia Galang Donasi Assist for Sumatera untuk Korban Bencana Banjir
Situasi makin memanas setelah Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyinggung tindakan Mirwan dalam rapat terbatas percepatan penanganan bencana di Sumatera yang digelar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Saat itu, Prabowo awalnya memberi semangat kepada para bupati yang hadir, baik langsung maupun virtual, karena telah bekerja keras menangani bencana.
"Hadir semua bupati, terima kasih ya para bupati kalian yang terus berjuang untuk rakyat memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan," kata Prabowo.
Namun ia kemudian menyoroti Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang justru tak berada di daerah saat warganya terdampak bencana.
"Kalau yang mau lari, lari aja nggak apa-apa, dicopot Mendagri bisa ya, diproses," ujar Prabowo.