Forum Kiai NU Jawa Desak MLB, Siap-Siap Bikin PBNU Tandingan
Forum Kiai NU Jawa saat menyampaikan sikap terkait konflik internal PBNU. -Instagram @justinfogarut-
HARIAN DISWAY – Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian memanas. Forum Kiai NU Jawa mendesak PBNU segera menggelar Musyawarah Luar Biasa (MLB) untuk mengakhiri kisruh pascapencopotan Gus Yahya dan penetapan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU.
Desakan itu mengemuka setelah para kiai NU dari ratusan pesantren di Pulau Jawa menggelar pertemuan di Bandung, Jumat, 12 Desember 2025.
Mereka menilai konflik yang berkepanjangan telah menimbulkan kegaduhan serius dan mengancam keutuhan jam’iyah.
Koordinator Forum Kiai NU Jawa, Faris Fuad Hasyim, membenarkan adanya friksi serius di tubuh PBNU.
BACA JUGA:Mohammad Nuh Resmi Jadi Katib Aam, PBNU Bantah Isu Konsesi Tambang Picu Konflik
BACA JUGA:Pleno Tandingan Menguap, Dualisme PBNU Makin Menguat
Menurutnya, konflik internal kini membelah PBNU ke dalam dua kubu besar, yakni kubu Miftahul Akhyar dan kubu Yahya Cholil Staquf.
"Kami forum Kiai NU Jawa menyatakan mosi tidak percaya terhadap pengurus besar Nahdlatul Ulama baik itu dari Kubu Kiai Miftahul Akhyar ataupun Kubu Kiai Yahya Khalil," ujar Faris dalam rilisnya, Sabtu, 13 Desember 2025.
Menurut Faris, perselisihan tersebut tidak hanya terjadi di level elite, tetapi juga telah meresahkan warga NU di akar rumput dan berpotensi memicu perpecahan organisasi.
Meski demikian, sebagian kalangan nahdliyin yang bersikap netral masih mendorong agar kedua kubu segera melakukan islah.
Forum Kiai NU Jawa secara tegas meminta seluruh pimpinan hasil Muktamar Lampung untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas kisruh yang terjadi.
BACA JUGA:PBNU Kubu Gus Yahya Juga Gelar Rapat Pleno, Tekankan untuk Patuhi Aturan Organisasi
BACA JUGA:Pj Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa Lakukan Kunjungan Kerja Pertama ke Banten
"Kami juga mendesak dibentuknya panitia Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU untuk menghasilkan kepengurusan baru," tegas Gus Faris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: