Forum Kiai NU Jawa Desak MLB, Siap-Siap Bikin PBNU Tandingan
Forum Kiai NU Jawa saat menyampaikan sikap terkait konflik internal PBNU. -Instagram @justinfogarut-
Panitia MLB, lanjut Faris, harus melibatkan unsur PBNU, PWNU, dan PCNU agar proses berjalan netral dan tidak dikendalikan oleh kepentingan salah satu kubu.
"MLB ini sebagai forum jam'iyah tertinggi untuk melakukan klarifikasi, evaluasi dan koreksi atas berbagai persoalan yang muncul selama ini masa kepengurusan berjalan persoalan yang muncul selama masa kepengurusan berjalan," katanya.
Menurutnya, Musyawarah Luar Biasa merupakan jalan paling adil, konstitusional, dan bermartabat untuk memulihkan stabilitas organisasi PBNU.
Forum Kiai NU Jawa juga menegaskan penolakan terhadap keterlibatan tokoh-tokoh yang selama ini berada di pusaran konflik dalam forum MLB.
BACA JUGA:PBNU Gonjang-ganjing, Dekatkanlah Yang Jauh
BACA JUGA:Zulfa Mustofa Resmi Ditunjuk Sebagai Pejabat Ketua Umum PBNU Gantikan Gus Yahya
"Kami juga menolak Miftahul Akhyar, Yahya Kholil dan Maulana Yusuf dalam MLB untuk memastikan rekonsiliasi berjalan tulus tanpa ada konflik kepentingan. Kalau perlu, usung calon yang lebih netral," tegasnya.
Mereka mendesak agar MLB digelar paling lambat dalam waktu tiga bulan ke depan. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, Forum Kiai NU Jawa menyatakan siap mengambil langkah lanjutan.
"Kalau MLB tidak digelar dalam kurun 3 bulan, kami akan membentuk PBNU tandingan sebagai wadah konsolidasi NU Kultural," ujarnya.
Selain mendorong MLB, Forum Kiai NU Jawa juga mengajak tokoh-tokoh kharismatik NU kultural dan budayawan untuk ikut terlibat dalam proses rekonsiliasi pasca-MLB.
BACA JUGA:Forum Silaturrahim Kader NU se-Dunia Dukung Rapat Pleno Syuriah PBNU Angkat Pj Ketua Umum
BACA JUGA:Daftar Rekomendasi Forum Sesepuh PBNU di Jombang, Minta Rapat Pleno Disetop
Forum Kiai NU Jawa berkomitmen mengajak berbagai tokoh kharismatik NU Kultural termasuk di antaranya Haji Rhoma Irama serta sejumlah ulama dan budayawan yang memiliki legitimasi moral dan basis budaya luas.
Kehadiran para tokoh tersebut dinilai penting untuk memperkuat konsolidasi akar rumput dan mengembalikan marwah NU sebagai kekuatan moral bangsa di tengah konflik yang belum juga mereda. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: