HARIAN DISWAY - Autism Awareness Indonesia (AAI) dan Dinas Pendidikan Jawa Timur punya cara istimewa untuk menyambut Hari Ibu. Pentas Kasih Ibu Pelita Hidupku berlangsung di Atrium Royal Plaza, Surabaya, pada Selasa 16 Desember 2025.
“Kami mengutamakan ibu, karena ibu adalah pilar kehidupan anak-anak dan keluarga. Jadi, kadang-kadang, ibu yang memiliki buah hati disabilitas mudah stres,” ujar Vivin Komalia dari AAI kepada Harian Disway.
Selasa itu, Vivin menggelar pementasannya untuk yang anak-anak yang berkebutuhan khusus. Mereka sering tidak percaya diri sehingga perlu dibikinkan event yang inklusif.
Sejak 2018 lalu, AAI dan pihak-pihak terkait konsisten menggelar pementasan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Antara Hari Ibu dan International Mother’s Day, Bukan Hanya Soal Tanggal
BACA JUGA:Diperingati Setiap 22 Desember, Yuk Simak Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Vivin berharap anak berkebutuhan khusus tidak dipandang sebelah mata. Dia ingin anak-anak itu tumbuh dan mendapatkan haknya selayaknya anak-anak pada umumnya.
“Mereka itu tidak berbeda. Tapi cara mandang dan cara pendidikannya aja, ya. Kami harus lebih sabar, lebih tahu mereka butuhnya di mana,” ujar Vivin lembut.
Kebetulan, saat ini Dinas Pendidikan Jawa Timur pun sedang menggerakkan sekolah inklusi. Ini sistem pendidikan di sekolah umum harus menerima juga anak berkebutuhan.
Dengan pendampingan khusus mereka berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang sama dengan anak pada umumnya.
BACA JUGA:Melihat Bersama #SetaraBerkarya, Saat Anak Disabilitas Menjadi Seniman di Surabaya
BACA JUGA:Inklusivitas yang Masih Pincang: Catatan Kritis di Hari Disabilitas
“Jadi kita tidak memisahkan ya, anak-anak yang berkebutuhan khusus atau tidak. Kalau memang itu tempat sekolahnya bisa difasilitasi sekolah umum,” ungkap Yoso Susriarto, kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Yoso berharap anak berkebutuhan khusus bisa lebih mandiri. Kelak dewasa mereka tidak bergantung pada orang lain.
Kasih Ibu Pelita Hidupku dihelat untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional tiap 3 Desember. Acara itu menampilkan berbagai pentas dari beberapa sekolah di Jawa Timur.