BACA JUGA:Waspada! Bibit Siklon 91S Berubah Menjadi Siklon Tropis Bakung Malam Ini
BACA JUGA:Bibit Siklon Tropis 93S Berpotensi Tumbuh Jadi Badai, BRIN Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem di NTT
Prediksi ini didasarkan pada sistem KAMAJAYA-BRIN, alat pendukung keputusan berbasis prediksi resolusi tinggi submusiman hingga musiman yang dirancang khusus untuk mitigasi bencana cuaca ekstrem dalam 6 bulan ke depan.
Dalam infografis yang disertakan, Erma menunjukkan bahwa bibit badai ini dapat tumbuh cepat menjadi siklon tropis penuh, membawa ancaman hujan ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah timur Indonesia.
“Puncak risiko diperkirakan terjadi pada 11–20 Desember 2025, dan bisa berlanjut hingga awal Januari 2026—bertepatan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
BACA JUGA:Dua Bibit Siklon Terdeteksi di Selatan Indonesia, Waspada Hujan dan Gelombang Tinggi, Ini Kata BMKG
BACA JUGA:BMKG: Ex Siklon Tropis Senyar Bisa Menguat Kembali, Sumatera Waspada
BMKG dan BRIN mengimbau masyarakat, nelayan, serta pemangku kebijakan di daerah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, menghindari aktivitas pelayaran di perairan berpotensi gelombang tinggi, memantau update cuaca harian melalui aplikasi atau situs resmi BMKG, menyiapkan langkah mitigasi di tingkat keluarga maupun komunitas.
Dengan potensi eskalasi menjadi siklon tropis dan dampak yang meluas hingga awal 2026, kesiapsiagaan dini menjadi kunci utama meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini. (*)