Waspada! Bibit Siklon Tropis 93S Berpotensi Jadi Badai Besar, Hujan Lebat & Gelombang Tinggi Ancam Pulau Jawa hingga NTT

Minggu 21-12-2025,13:09 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Bibit Siklon Tropis 93S yang kini aktif di Samudra Hindia selatan Jawa Barat berpeluang tinggi berubah menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan dampak tidak langsung berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai dari Bengkulu hingga Nusa Tenggara Timur, termasuk potensi badai ekstrem yang disebut sebagai “next Senyar”.

Hingga pembaruan data Minggu, 21 Desember 2025, pukul 07.00 WIB, sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum 1000 hPa, dengan pergerakan ke arah Barat Daya.

BACA JUGA:Bibit Siklon 93S Picu Cuaca Ekstrem, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor di Jawa, Bali, hingga Papua

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Terbentuknya Siklon Tropis dari Bibit Siklon 93S

“Sistem Bibit Siklon Tropis 93S memiliki peluang tinggi untuk menjadi Siklon Tropis dalam periode 24 jam ke depan,” demikian keterangan resmi BMKG melalui akun Instagram-nya.

Meski belum menyentuh daratan, bibit siklon ini telah memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia, setidaknya hingga Senin, 22 Desember 2025, pukul 07.00 WIB.

BMKG merilis bahwa dampak tidak langsung dari 93S meliputi hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Gelombang tinggi (1,25–2,5 meter) di perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan,Perairan selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.

BACA JUGA:1 Siklon Tropis dan 2 Bibit Siklon Kepung Indonesia di Akhir Pekan Ini

BACA JUGA:BMKG: Siklon Tropis Bakung Picu Gelombang Tinggi, Cuaca Indonesia Akhir Pekan Perlu Diwaspadai

Selain itu, BMKG juga mencatat peningkatan kecepatan angin di lapisan rendah (low level jet) di sekitar sistem hingga lebih dari 25 knot di perairan selatan Jawa, kondisi yang berpotensi memperparah gelombang laut dan curah hujan.

Peringatan BMKG didukung oleh analisis dari pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. 

Dalam unggahan di platform X (Twitter) pada Kamis, 11 Desember 2025, Erma menyebut Bibit Siklon 93S berpotensi berkembang menjadi badai besar yang mirip dengan Badai Senyar, siklon tropis yang sebelumnya melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

“Waspadai badai Senyar berikutnya, yang diperkirakan akan mendarat di NTT pada periode 1–10 Januari 2026,” tulis Erma.

Kategori :