Bantah Bocah di Tulungagung Mati karena Hepatitis Akut

Bantah Bocah di Tulungagung  Mati karena Hepatitis Akut

RSUD Sda Persiapan ruangan khusus untuk menghadapi kemungkinan gelombang Hebatitis Akut.-Boy Slamet-

SURABAYA, DISWAY.ID- Penyakit hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya (unknown a etiology) itu memang bikin geger. Sebelumnya, dikabarkan 114 kasus diduga suspek di 18 kabupaten/kota, Jawa Timur. Padahal, semua hanya mengarah pada penyakit kuning (syndroma jaundice).

Kepanikan tak berhenti di situ. Kemarin (8/5) publik Jatim juga kembali dihebohkan. Kali ini datang dari Tulungagung. Seorang pasien anak meninggal akibat hepatitis akut. Kabar itu langsung ditepis oleh Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Erwin Astha Triyono.

”Diagnosis paling mungkin penyebab kematiannya adalah syndroma jaundice,” katanya. Kini Dinkes Jatim sedang melengkapi data kasus kematian bocah tersebut. Yakni, untuk dilaporkan ke Kemenkes agar segera diperiksa di laboratorium sehingga diketahui penyebab kematiannya.

Sementara itu, kini hasilnya masih dinyatakan sebagai pending classification. Alias belum bisa dimasukkan ke diagnosis tertentu. Sedangkan hasil pastinya akan disampaikan dalam waktu dekat. Tentu setelah data pemeriksaan yang diminta itu lengkap.

Per Januari hingga kemarin, Jatim mencatat sudah ada 115 kejadian penyakit kuning. Dari data itu, 114 sudah diklarifikasi tim sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR). Sementara itu, satu kasus, yakni di wilayah Tulungagung, saat ini masih menunggu penelusuran lebih lanjut.

”Kami masih menunggu kebijakan dari kementerian. Dinkes Jatim tak ingin terburu-buru dalam mekansime pembukaan posko darurat. Sebelum ada langkah terukur,” ungkapnya. 

Ia mengimbau masyarakat Jatim supaya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Agar dapat mencegah penularan penyakit. Termasuk isu mengenai maraknya hepatitis akut itu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: