Tiga Temuan Penyakit Kuning Akut di Jatim
SURABAYA, DISWAY.ID- Kasus syndrom jaundice (penyakit kuning) akut kembali terdeteksi di Jatim. Tiga kasus dilaporkan terjadi di dua kabupaten. Yakni, Blitar dan Bondowoso.
”Hingga minggu ke-18 kasus di beberapa daerah mengalami tren kenaikan,” kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Tercatat, ada penambahan 55 kasus. Tersebar di enam provinsi, yaitu Jabar, Jateng, Jatim, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Berdasar hasil verifikasi, tiga kasus di Jatim itu merupakan penyakit kuning akut yang belum diketahui penyebabnya. Kemenkes telah melayangkan protokol kewaspadaan kepada seluruh layanan kesehatan di Indonesia. Yakni, sebagai penanganan awal dan pengobatan bagi pasien.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief mengatakan, tiga kasus di Jatim itu masih dipantau. Ia juga membantah kasus anak meninggal di Tulungagung pada pekan pertama Mei disebabkan hepatitis akut.
”Tapi, kasus positif Enteroaggregativ e coli (EAEC) dan Enteropathegenic e coli (EPEC). Itu hasil dari pemeriksaan,” katanya. Namun, ia menyerahkan keputusan ke ahli mengenai penetapan kasus tersebut. Apakah masuk hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau tidak.
Yang penting, kata Sjamsul, semua harus fokus pada pola penanganan yang disiapkan. Baik anak-anak maupun orang tua. Jika ada gejala awal seperti mual, muntah, diare, maupun demam ringan, segera dilakukan penanganan. Jangan sampai menunggu ada gejala kuning, pembekuan darah, hingga kesadaran menurun. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: