Kalkulasi Pembunuhan di Cinta Segitiga Maut

Kalkulasi Pembunuhan  di Cinta Segitiga Maut

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Pembunuhan Dini Nurdiani, 26, oleh Neneng Umaya, 24, mengharukan. Neneng ditahan di Polres Bekasi, punya bayi usia setahun yang harus disusui. Polisi teguh pada posisi penegak hukum.

KABIDHUMAS Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada pers, Kamis (19/5), mengatakan, kasus pembunuhan harus dilihat dari dua sisi: Pelaku dan koban.

Pelaku Neneng punya tiga anak, usia 5, 3, dan 1 tahun. Si bungsu masih disusui. Sedangkan korban Dini, lajang, tapi jadi tulang punggung keluarga.

Zulpan: ”Korban DN bekerja outsourcing bagian cleaning service di Plaza Bank Mandiri, Jakarta Pusat. Di situlah dia berhubungan dekat dengan IDG (Ivan Dwi Gusmanto) yang juga cleaning service di situ. IDG suami tersangka NU.”

Dua sisi sama-sama jadi korban. Tapi, pembunuhan adalah kejahatan luar biasa yang tak termaafkan.

Fakta baru hasil penyidikan polisi, Neneng sudah dua kali mengingatkan Dini, via WA, agar menjauhi Ivan Dwi Gusmanto.

Peringatan pertama, setelah Neneng membaca chat WA antara Ivan dan Dini pada April 2022. Di situ Dini menagih Ivan yang janji akan menceraikan Neneng.

Dijawab Ivan, pendaftaran cerai setelah Lebaran. (Idulfitri, 2-3 Mei 2022). Dini dengan manja bertanya, apakah dia boleh ikut menemani Ivan mendaftarkan cerai ke pengadilan agama?

Ivan dalam pemeriksaan polisi, ia mengakui ada chat tersebut. Ia juga mengakui berniat menceraikan istrinya, Neneng.

Membaca chat itu, Neneng panas. Dia mengingatkan Dini agar menjauhi Ivan. Karena sudah beristri dan beranak tiga. Tapi, menurut Neneng, selingkuh Ivan-Dini masih berlangsung.

Neneng mengingatkan sekali lagi. Tetap tak dihiraukan Dini. Barulah Neneng merencanakan pembunuhan Dini. Diam-diam Neneng menggunakan HP Ivan, chat WA ke Dini, mengajak bukber. Terbukti, Dini menyambut chat itu dengan antusias. Dini pun dihabisi Neneng di Cibubur.

Kasus itu jadi trending topic di medsos sepanjang pekan ini. Menarik perhatian masyarakat. Ada yang bersimpati kepada tersangka, ada yang menghujat.

Tak kurang, psikolog forensik dari Universitas Indonesia, Reza Indragiri Amriel, kepada pers, Senin, 16 Mei 2022, mengatakan:

Tersangka syok berat ketika membaca WA suami, bilang akan cerai ke selingkuhan. Diperkirakan, tersangka mengalami depresi. Itu bisa jadi faktor pemaaf, atau pengurangan hukuman, terhadap tersangka.

Reza menyebutkan, parameternya ada tiga, begini:

Pertama, tersangka membunuh semata-mata karena ada provokasi eksternal.

Kedua, jeda waktu antara panasnya amarah dengan saat pembunuhan singkat.

Ketiga, tindakan pelaku setara dengan penderitaan dia akibat perbuatan korban.

Reza: ”Pelaku mengalami depresi. Sedangkan depresi gerbang menuju bunu hdiri. Artinya, kalau dia tidak membunuh selingkuhan suami, ya dia bunuh diri.”

Dari komentar itu terasa, ada pembelaan buat tersangka. Padahal, ini tersangka pembunuhan. Pun, yang direncanakan. Pasal yang dipakai polisi, Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati. Atau setidaknya 20 tahun penjara.

Pembunuhan yang bukan karena bela diri tidak pernah dimaafkan. Meskipun dari pengakuan tersangka kepada polisi, Neneng pelaku tunggal. Dia perencana sekaligus eksekutor, sampai pembuangan mayat Dini.

Penyidik sudah memeriksa Ivan, suami Neneng. Ivan dinyatakan tidak terlibat. ”Suami tersangka tidak tahu perencanaan sampai pembunuhan. Ia baru tahu setelah istrinya ditangkap polisi,” kata Zulpan.

Jika benar Neneng pelaku tunggal, perempuan itu begitu kuat. Baik fisik maupun mental.

Namun, berdasar penelusuran wartawan, ada yang ganjil terkait pengakuan Ivan kepada polisi.

Wartawan menyebutkan, keluarga Ivan kontrak rumah petakan di Jalan Lubang Buaya RT 01/10, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pintu rumah cat hijau.

Mpok Ami, tetangga Neneng di rumah kontrakan itu, menceritakan kepada wartawan, keluarga Ivan sudah cukup lama kontrak rumah di situ. Tapi, keluarga tersebut dinilai tertutup. ”Kagak pernah ngobrol dengan tetangga, gitu...” ujar Mpok Ami.

Ada satu yang janggal. Menurut Ami, Ivan sekeluarga meninggalkan rumah tersebut secara diam-diam sehari setelah Lebaran.

Dikaitkan dengan kronologi pembunuhan Dini, rentetan waktunya begini:

Selasa jelang sore, 26 April 2022, Dini dibunuh Neneng di tanah kosong sepi dekat Perumahan Citra Grand Cibubur.

Kamis, 28 April 2022, kakak Dini, Ryan, melapor ke Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, bahwa Dini menghilang atau laporan orang hilang.

Minggu siang, 1 Mei 2022, mayat Dini ditemukan warga. Dilaporkan ke polisi. Hasil pemeriksaan, diketahui bahwa itulah Dini, tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat, yang dilaporkan hilang.

Jumat, 13 Mei 2022, barang bukti senjata pembunuhan ditemukan. Kasus terungkap. Neneng ditangkap polisi. Dalam pemeriksaan awal, Neneng langsung mengakui membunuh Dini. Dengan kronologi tersebut di atas.

Seandainya keterangan Mpok Ami benar, Ivan sekeluarga meninggalkan rumah secara diam-diam sehari setelah Lebaran, ada yang ganjil.

Rabu pagi, 4 Mei 2022, rumah Ivan sudah kosong. Sampai kasus tersebut terungkap.

Dari kronologi itu, bisa ditafsirkan, setelah mayat Dini ditemukan, yang kemudian diberitakan media massa, tiga hari kemudian Ivan sekeluarga meninggalkan rumah secara diam-diam.

Apakah berarti Neneng sudah cerita ke suami tentang pembunuhan itu, setelah penemuan mayat Dini? Ataukah, Neneng sudah cerita ke suami, sebelum penemuan mayat?

Fakta di lapangan itu tidak cocok dengan pengakuan Ivan kepada polisi, bahwa ia tidak tahu perencanaan hingga pembunuhan Dini, sampai dengan Neneng ditangkap polisi, Jumat, 13 Mei 2022.

Seandainya terbukti tidak cocok, maka dipertanyakan, mengapa Ivan bohong dalam pemeriksaan polisi? Mengapa Ivan tidak mengaku saja ke polisi, bahwa ia tahu pembunuhan, setelah pelaksanaan pembunuhan, Selasa, 26 April 2022?

Semua itu masih didalami polisi. Meski, polisi sudah menyatakan bahwa Neneng pelaku tunggal.

Betapapun, dengan Neneng dibui, tiga anaknya sudah menderita. Peristiwa itu jadi pelajaran menarik bagi masyarakat. Yang, perselingkuhan makin sering terungkap. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: